Pemilik kios oleh-oleh haji Rizky 2, Kiki, saat ditemui di tokonya, Senin, mengatakan, oleh-oleh seperti kurma, coklat, dan buah-buah kering sebaiknya disimpan di lemari pendingin atau di tempat yang tidak terpapar sinar matahari.
Baca juga: Anies kukuhkan petugas pendamping jamaah haji DKI Jakarta
“Kalau simpannya benar, kurma bisa disimpan sampai satu tahun,” kata Kiki.
Walaupun demikian, Kiki menjelaskan, kurma bertekstur agak keras seperti Hajwa sebaiknya disimpan dalam lemari bersuhu ruangan yang tidak terpapar sinar matahari.
Alasannya, jika kurma jenis Hajwa disimpan dalam lemari pendingin, teksturnya akan jadi lebih keras sehingga sulit dikonsumsi.
Sementara itu, Berlin, pemilik kios Al Andalous Fairouz, mengatakan pembeli sebaiknya menitipkan oleh-oleh yang telah dibayar ke penjual.
“Kami ada tempat penyimpanan khusus untuk oleh-oleh haji seperti kurma, air zam-zam, kacang-kacangan, dan buah kering,” kata Berlin.
Menurut Berlin, banyak peserta haji dari luar Pulau Jawa seperti dari Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra yang menitipkan belanjaannya itu ke toko.
“Banyak pembeli biasanya beli oleh-oleh dari jauh-jauh hari karena kalau waktunya dekat takut mahal. Tapi, mereka tidak membawa pulang barang belanjaannya, tetapi dititip dulu, nanti diambil saat pulang ibadah haji,” terang Berlin.
Walaupun demikian, Berlin mengatakan sebagian besar pedagang oleh-oleh haji di Lantai 3A Thamrin City, tidak mematok tarif untuk jasa penitipan tersebut.
Lantai 3A di Thamrin City, Jakarta Pusat, telah menjadi sentra penjualan oleh-oleh haji sejak 2018. Umumnya, pedagang yang ada di sana merupakan pindahan dari Tanah Abang.
Barang-barang yang dijual di sentra penjualan itu cukup beragam, sebagian besar terdiri dari panganan dan camilan khas negeri Arab. Namun, ada juga yang menjual ragam sajadah, tasbih, dan pernak-pernik yang hanya ditemui di tanah suci Mekkah dan Madinah.
Baca juga: Demensia kerap dijumpai pada jamaah haji lansia
Baca juga: Kemenkes: Tim kesehatan haji disebar untuk layani jamaah
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019