• Beranda
  • Berita
  • Pemberangkatan 236 calhaj Gunung Kidul dilakukan dua kloter

Pemberangkatan 236 calhaj Gunung Kidul dilakukan dua kloter

10 Juli 2019 21:53 WIB
Pemberangkatan 236 calhaj Gunung Kidul dilakukan dua kloter
Para calon haji Daerah Istimewa Yogyakarta berpamitan dengan Wagub DIY KGPAA Paku Alam X di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

Jamaah calhaj terbagi dua kloter, yakni 23 SOC dan 96 SOC. Rencananya keberangkatan pertama, yakni kloter 23 dilakukan pada 12 Juli mendatang menuju Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali

Sebanyak 236 jamaah calon haji (calhaj) asal Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan diberangkatkan dalam dua penerbangan, yakni kloter 22 SOC sebanyak 206 jamaah dan kloter 96 SOC sebanyak 30 jamaah.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama Gunung Kidul, Muhammad Yusuf, di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pada musim haji tahun 2019 ada sebanyak 236 calhaj yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Jamaah calhaj itu akan terbagi dalam dua kloter, yakni 23 SOC dan 96 SOC. Rencananya keberangkatan pertama, yakni kloter 23 dilakukan pada 12 Juli mendatang menuju Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali," kata Yusuf.

Ia mengatakan kloter 96 akan diberangkatkan paling akhir karena ini merupakan kuota tambahan sehingga keberangkatan tidak bisa dengan kloter yang awal.

Persiapan untuk penyelenggaraan haji tahun ini, katanya, terus dipersiapkan. Untuk kesiapan fisik, Kemenag terus akan memantau kesehatan para jamaah.

Selain itu, untuk menyesuaikan dengan kondisi di Tanah Suci, para calon haji juga sudah melakukan latihan dengan manasik haji.

Ia menjelaskan manasik dilakukan sebagai upaya mempersiapkan para jamaah saat menjalankan ibadah haji. Jadi, manasik dilakukan pada siang hari dengan tujuan agar peserta bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di Arab Saudi.

"Selain itu, kami juga memastikan jumlah peserta dan akomodasi selama ibadah, panitia juga mempersiapkan sisi fisik dari calon jamaah," katanya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Gunung Kidul Aidi Johansyah mengatakan untuk penyelenggaraan ibadah haji 2019 Gunung Kidul mendapatkan tambahan kuota. Hal itu tidak lepas adanya penambahan kuota di pemerintah pusat sebanyak 10.000 jamaah.

"Awalnya hanya ada satu kloter, tapi dengan adanya tambahan maka keberangkatan dilakukan dalam dua kloter,” katanya.

Lebih jauh, Aidi mengharapkan calon haji harus terus menjaga kesehatan. Kesehatan ini sangat penting karena sebagai pendukung pada saat menjalankan ibadah selama di Tanah Suci.

"Calhaj harus menjaga kesehatan dengan baik sehingga pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan lancar,” katanya.

Baca juga: DIY berangkatkan 3.630 calon haji

Baca juga: Kemenag minta calon haji Kota Yogyakarta patuhi aturan barang bawaan

Baca juga: Kemenag: daftar tunggu calon haji Yogyakarta hingga 2042

Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019