Orang Indonesia masih ragu beralih ke cloud

11 Juli 2019 18:35 WIB
Orang Indonesia masih ragu beralih ke cloud
Rully Moulany, country manager Red Hat Indonesia (kanan), dalam jumpa pers Red Hat Hybrid Cloud Series di Jakarta, Kamis (11/7/2019). (ANTARA/Yogi Rachman)
Rully Moulany, country manager Red Hat Indonesia, mengatakan adopsi teknologi komputasi awan (cloud) di Indonesia masih terkendala keraguan para pengguna.

"Cloud itu sangat luar biasa tapi kalau sudah keenakan pakai satu provider itu untuk bisa memindahkan susahnya minta ampun," kata Rully Moulany saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Banyaknya penyedia layanan cloud, menurut Rully, menimbulkan keragu-raguan para pengguna untuk menggunakan layanan cloud karena dikhawatirkan perusahaan akan kesulitan untuk memindahkan beban kerja saat dibutuhkan.

Baca juga: Himbara kembangkan teknologi cloud dukung Industri 4.0

"Itu pada akhirnya secara komersial akan mencapai satu titik tidak masuk akal bagi user tersebut, dengan kata lain terjebak," ujar dia.

Rully mendorong kepada masyarakat untuk tidak takut menggunakan teknologi cloud yang memiliki manfaat besar bagi perusahaan.

Rully menambahkan bahwa pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai teknologi cloud yang sangat berguna bagi solusi permasalahan penyimpanan data.

Baca juga: Hybrid Cloud jadi solusi tantangan platform digital masa depan

Baca juga: Alibaba Cloud luncurkan data center kedua di Indonesia

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019