Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Kamis, kesepuluh tim itu adalah Persija, PSM Makassar, Persib Bandung, Tira Persikabo, Bali United, Arema FC, PSIS Semarang, Persipura Jayapura, PSS Sleman dan Persebaya.
Para CEO dari klub-klub tersebut pun mengikuti rapat koordinasi di Jakarta pada hari ini, Kamis (25/7), bersama PSSI di Jakarta.
"Saudara-saudara kita di Asia Tenggara sudah melakukan kick off liga putri, seperti Myanmar, Thailand dan Vietnam. Nantinya di SEA Games dan PON 2020 juga mempertandingkan sepak bola putri. Jika tidak segera kick off, kita hanya akan menjadi penonton tanpa melakukan pembinaan," ujar Pelaksana tugas Ketua PSSI Iwan Budianto dalam pertemuan tersebut.
Iwan pun berharap di musim berikutnya semua atau 18 tim Liga 1 Indonesia dapat berpartisipasi di Liga 1 Putri.
Sementara Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menyebut bahwa keberadaan liga putri menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pemain berkualitas yang kelak dapat memperkuat tim nasional putri.
Pengembangan timnas putri dan liga putri menjadi salah satu program yang diwajibkan Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) kepada para anggotanya.
"Pada Kongres FIFA di Paris beberapa bulan lalu, FIFA mencanangkan berbagai macam program khusus untuk anggota-anggotanya yang telah memenuhi dua syarat, yaitu keberadaan tim nasional putri di dua nomor, senior dan usia muda, serta adanya kompetisi," tutur Tisha.
Adapun waktu dan format pelaksanaan Liga 1 Putri Indonesia 2019 masih akan dibicarakan kemudian.
Baca juga: Persib-Bhayangkara absen berkompetisi di Liga 1 Putri
Baca juga: PSSI bertekad Liga 1 Putri terlaksana 2019
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019