"Kita mau meningkatkan konektivitas dengan Vietnam untuk tujuan meningkatkan kegiatan ekonomi, salah satunya pariwisata antara Indonesia dan Vietnam," Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi dalam telekonferensi dengan media di Jakarta, Kamis.
Menurut Dubes Ibnu, dalam upaya meningkatkan keterhubungan RI-Vietnam, pemerintah sedang berupaya mendorong industri penerbangan untuk membuka lebih banyak rute penerbangan antara kota-kota di kedua negara.
"Untuk konektivitas, tentu penerbangan yang ingin kita dorong. Sejauh ini, untuk penerbangan langsung, baru ada Jakarta-Ho Chi Minh City dan Bali-Ho Chi Minh City dan itu short flight. Kalau untuk Jakarta ke Hanoi itu medium flight, jadi belum ada penerbangan langsung," ujar dia.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya sedang melakukan pendekatan kepada maskapai-maskapai penerbangan di Vietnam, salah satunya Vietnam Airlines, untuk membuka lebih banyak rute penerbangan ke Indonesia.
Peningkatan penghubungan melalui jalur penerbangan, menurut dia, dapat meningkatkan kegiatan pariwisata kedua negara.
Baca juga: Puluhan seniman Indonesia-Vietnam melukis di Borobudur
"Sekarang ini ada penerbangan charter dari Ho Chi Minh City ke Bali, karena bukan cuma warga Vietnam saja, tetapi juga turis asing dari negara lain yang berkunjung ke Bali dari Vietnam. Dari Bali juga banyak turis asing, selain warga Indonesia, yang berkunjung ke Vietnam," ungkap Ibnu.
Selain itu, Dubes mendorong agar maskapai-maskapai penerbangan dalam negeri Indonesia tidak kalah bersaing dengan perusahaan penerbangan Vietnam, yang mulai menangani penerbangan internasional.
"Pesan saya untuk maskapai penerbangan Indonesia, jangan kalah dengan Vietnam. Banyak maskapai baru di Vietnam sudah garap penerbangan internasional," kata Ibnu.
Menyangkut kunjungan wisatawan asing, Indonesia dan Vietnam pada 2018 meraih jumlah kunjungan wisatawan yang cukup tinggi, yakni lebih dari 15 juta orang.
Baca juga: Indonesia-Vietnam dorong penyelesaian delimitasi ZEE
Baca juga: Dubes yakini target 10 miliar dolar perdagangan RI-Vietnam tercapai
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019