"Hari ini kami menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara Uni Eropa dan ASEAN dengan menyelenggarakan Second ASEAN-EU Cooperation and Scholarship Day," kata Deputi Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN Kung Phoak.
Kegiatan tersebut, menurut Kung Phaok, bertujuan menekankan pentingnya kerja sama pendidikan tinggi antara Uni Eropa dan ASEAN.
Sejak 2014, lebih dari 5.500 mahasiswa dan tenaga pendidik dari ASEAN telah menempuh perjalanan ke Eropa dengan beasiswa yang diberikan oleh Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, termasuk melalui program ERASMUS+.
Selain itu, beasiswa telah diberikan kepada hampir 3.000 mahasiswa dan tenaga pendidik untuk belajar maupun bekerja di ASEAN.
Lebih dari 591 beasiswa telah diberikan melalui program European Union Support to Higher Education in the ASEAN Region (EU SHARE) untuk studi jangka pendek di 42 universitas terpilih, yakni 32 di ASEAN dan 10 di Eropa.
Sejak 2017, dua Forum Mobilitas Mahasiswa ASEAN telah diselenggarakan dan memberikan peluang bagi 330 mahasiswa dari seluruh 10 negara anggota ASEAN untuk membahas isu-isu penting mengenai mobilitas mahasiswa.
Selain itu, negara-negara anggota ASEAN juga menawarkan berbagai peluang beasiswa, baik yang didanai pemerintah maupun swasta, termasuk melalui Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Higher Education Development, Jaringan Universitas ASEAN (AUN), dan Passage to ASEAN (P2A).
Hari Kerja sama dan Beasiswa ASEAN-Uni Eropa itu juga menampilkan berbagai proyek Uni Eropa-ASEAN yang fokus pada berbagai isu sosial dan lingkungan, dari pertanian berkelanjutan hingga pendidikan inklusif.
Acara tersebut dihadiri berbagai instansi pendidikan tinggi dari kedua kawasan. Sebelumnya, pameran kerja sama dan beasiswa ASEAN-Uni Eropa menarik sekitar 1.500 pengunjung pada 2018.
Baca juga: Uni Eropa-ASEAN luncurkan "Blue Book 2019"
Baca juga: UE sediakan 1.600 beasiswa untuk masyarakat Indonesia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019