"Kita terkendala (untuk memadamkan api) karena lokasi kebakaran berada dia tas ketinggian atau puncak Ciremai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di Kuningan, Kamis.
Selain lokasi kebakaran yang menjadi kendala kata Agus, arah angin yang berubah-ubah juga menyulitkan tim untuk bergerak.
Karena angin bisa meniupkan bara api, sehingga kebakaran lahan semakin meluas dan sulit untuk dikendalikan.
"Arah angin berubah-rubah memicu meluasnya kebakaran hutan lahan dan membuat loncatan bara api," ujarnya.
Tidak hanya alam yang menyulitkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana juga sangat terbatas dan itu membuat pemadaman kebakaran tidak bisa cepat.
Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), terbakar pada Rabu (7/8) sekitar jam 13.00 WIB dan sampai saat ini masih belum dapat dikendalikan.
"Kepulan asap mulai terlihat pada hari Rabu (7/8) pukul 13.00 WIB dari wilayah Argalingga Kabupaten Majalengka," katanya.
Kebakaran sendiri lanjut Agus terjadi di Blok Gua Walet Puncak Gunung Ciremai, koordinat 6°54'2.63" S 108°23'42.93" T.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019