"Ini menarik, karena hubungannya dengan Mega ini bukan 'hubungan kemarin'. Mereka pernah berpasangan di pilpres sebelumnya, berhadapan dengan SBY. Kemudian sekarang mereka bersama lagi," kata Wempy, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
"Saya kira ini juga sebagai sinyal bahwa Prabowo itu kapan pun bisa bekerja sama dengan PDIP, baik jangka pendek dengan kondisi sekarang maupun dalam kerja sama jangka panjang, dalam konteks menyiapkan buat Pilpres 2024," katanya melanjutkan.
Baca juga: Pakar: Kehadiran Prabowo pertegas koalisi PDIP-Gerindra
Menurut Wempy, besar kemungkinan dari kedua partai untuk saling bekerja sama lantaran keduanya dinilai memiliki basis yang sama, yakni partai nasionalis.
"Dua partai ini memiliki platform yang sama-sama partai nasionalis. Peluangnya sangat besar karena mereka punya pengalaman yang sama. Pernah kerja sama dalam pilpres beberapa waktu lalu walaupun mereka kalah. Jadi mereka punya chemistry dan punya peluang kerja sama di 2024," ujarnya pula.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi salah satu politisi dari partai lain yang menghadiri Kongres V PDIP, di Bali, Kamis, setelah sebelumnya bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, di Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7) lalu.
Baca juga: Gerindra: Kehadiran Prabowo dalam Kongres PDIP jangan disalahartikan
Kehadiran Prabowo disebut-sebut sebagai langkah awal koalisi antara kedua partai di masa mendatang dan restu masuknya Gerindra dalam barisan koalisi pendukung Jokowi.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019