Persiba kembali meraih hasil negatif dalam pertandingan tandang. Menantang Madura FC di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, tim berjuluk Beruang Madu itu kalah 1-0 di hari pertandingan kesembilan Liga 2, Kamis.
Gol semata wayang Madura FC itu dicetak oleh Riswan Yusman pada menit ke-18.
“Anak-anak kelelahan dari 3 laga kandang yang berdekatan secara jadwal, tapi berjauhan tempatnya,” kata pelatih Persiba Satia Bagdja selepas pertandingan. Sebelum bertanding di Sumenep, Persiba bertandang ke Martapura versus Martapura FC dan sebelumnya lagi ke Biak melawan PSBS.
Karena lelah, performa Taufiq Kasrun dan kawan-kawan pun turun. Bermain jadi tidak tenang dan membuat kesalahan-kesalahan mendasar seperti salah umpan dan mudah kehilangan bola.
Komunikasi yang mestinya mengalir saja antarpemain, juga menjadi susah. Pelatih Satia Bagdja menyebutkan, para bek kurang komunikasi dengan kiper dan akibatnya cukup fatal, yaitu gol bunuh dir saat lawan PSBS di Biak lalu. Padahal ketika itu Persiba sudah unggul 0-1.
Baca juga: Persiba Tak Beruntung di Biak
Total dari 3 laga tandang ini Persiba hanya berhasil mendapat 1 poin hasil dari 2 kali kalah dan sekali seri. Beruang Madu berhasil mencuri poin di Martapura dalam pertandingan yang menurut ofisial Laskar Sultan Adam kontroversial.
Baca juga: Tahan Martapura 1-1, Persiba patahkan tuah Demang Lehman
Dengan hasil ini, Persiba kembali turun satu strip ke posisi 10 pada klasemen sementara dan kembali masuk zona degradasi. Selisih golnya pun kini negatif.
“Syukurlah sekarang kita punya waktu agak panjang sepekan sampai pertandingan berikutnya,” kata Pelatih Bagdja. Jadwal berikutnya yang merupakan pertandingan kandang terakhir di putara pertama, Beruang Madu akan ditantang Naga Mekes Mitra Kukar di Stadion Batakan pada Kami 15/8 mendatang.
Menurut Pelatih, waktu sepekan itu akan benar-benar dimanfaatkan untuk memulihkan fisik dan mental pemain agar tak lagi kedodoran.
“Main di kandang tentu juga membuat semangat anak-anak bangkit kembali,” kata pelatih yang lama membesut tim nasional putri Indonesia itu.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019