Berikut sejumlah berita politik kemarin yang masih menarik untuk dibaca hari ini:
Kongres PDI-P V yang berlangsung di Bali berlangsung meriah dihadiri oleh para kepala negara serta elite politik lainnya.
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disambut 500 penari pendet yang merupakan para siswi SMA/SMK di Kota Denpasar, saat tiba di lokasi pelaksanaan Kongres V PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis siang.
Presiden tiba dengan mengenakan pakaian adat Bali berwarna merah, lengkap dengan destar/udeng (ikat kepala khas Bali) berwarna merah, dan juga sebilah keris terselip di punggung. Sementara putri Proklamator RI itu tampil anggun dengan menggunakan balutan busana atasan merah bergambar lambang partai.
Selengkapnya di sini :
Megawati banyak melontarkan kelakar politik dalam pidato sambutannya di acara pembukaan Kongres V PDIP, di Bali, Kamis yang dihadiri Presiden Jokowi, Wapres JK, Capres Terpilih Ma'ruf Amin dan sejumlah ketua umum partai.
Salah satu kelakar Megawati yang dilontarkan adalah soal komposisi "jatah" menteri bagi PDIP di kabinet mendatang.
Awalnya Megawati bercerita bahwa pada era pemerintahan Presiden SBY, dirinya sempat ditawari delapan menteri bagi PDI Perjuangan, namun Mega menolaknya.
"Saya bilang enggak mau. Lalu anak-anak (kader) ada yang menggerutu. Katanya 'ibu anak-anak susah berjuang'. Saya bilang 'kalau lo kepingin jadi menteri, keluar dari PDIP, nggak pake e e e," kata Megawati.
Selengkapnya di sini :
Presiden Jokowi menjawab kelakar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal permintaan "jatah" menteri yang banyak bagi PDIP di kabinet kerja periode mendatang.
"Tadi disampaikan jangan empat, tapi kalau yang lain dua, PDIP empat kan sudah dua kali (lipat). Kalo yang lain tiga, ya belum tentu juga (enam)," seloroh Jokowi dalam sambutan di acara Kongres V PDIP di Bali, Kamis.
Selengkapnya di sini :
Ketua Umum PDI Perjuangan sempat memperkenalkan dan membela kader baru partainya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam sambutannya di Kongres V PDI Perjuangan, di Bali, Kamis.
Awalnya Mega memperkenalkan kepada para tamu undangan yang hadir, bahwa dalam Kongres V PDIP turut hadir seseorang yang sudah menjadi kader PDIP.
"Di sini juga ada yang sudah jadi kader PDIP, BCP Basuki Cahaya (Tjahaja) Purnama," kata Megawati disambut tepuk tangan peserta kongres.
Selengkapnya di sini :
Megawati Soekarnoputri telah dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024 secara aklamasi, dalam sebuah sidang tertutup di sela hari pertama Kongres V PDIP di Bali, Kamis malam.
Dalam konferensi pers seusai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP, Megawati menjelaskan kepada media ihwal pengukuhan yang berlangsung tertutup tersebut.
Selengkapnya di sini:
Pengamat dan Peneliti Politik dari Indopolling Network Wempy Hadir menilai kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Kongres V PDI Perjuangan, di Sanur, Bali dapat menjadi sebuah sinyal kerja sama politik antara kedua partai itu dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang seperti persiapan Pilpres 2024.
"Ini menarik, karena hubungannya dengan Mega ini bukan 'hubungan kemarin'. Mereka pernah berpasangan di pilpres sebelumnya, berhadapan dengan SBY. Kemudian sekarang mereka bersama lagi," kata Wempy, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Selengkapnya di sini :
Usai menghadiri Kongres PDI-P V di Bali, Presiden Jokowi lantas bertolak ke Malaysia.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pukul 19.47 waktu setempat Kamis (8/8) . Jokowi tiba dengan mengenakan baju adat Bali dan disambut pasukan Tentera Diraja Malaysia.
Kedatangan rombongan Jokowi disambut Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana beserta istri dan para atase, di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur beserta istri.
Selengkapnya di sini :
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019