BMKG: 16 titik panas muncul di wilayah Aceh

9 Agustus 2019 11:04 WIB
BMKG: 16 titik panas muncul di wilayah Aceh
Ilustrasi - Ilustrasi - Sejumlah petugas, termasuk TNI/Polri ikut memadamkan api di depan markas Brimob, Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Kamis (8/7). Foto: BPBD Aceh Besar, termasuk TNI/Polri ikut memadamkan api di depan markas Brimob, Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Kamis (8/7). ANTARA/BPBD Aceh Besar/pri
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda menyebut 16 titik panas yang mengindikasikan sedang terjadi kebakaran hutan dan lahan muncul pada tujuh daerah di wilayah Aceh.

"Pagi ini, satelit mendeteksi ada 16 titik panas. Jumlah itu, sama dengan kemarin sore di Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Jumat.

Ia menerangkan, belasan titik panas tersebut meliputi 12 titik di antaranya terkonsentrasi di wilayah tengah Aceh, yakni Gayo Lues enam titik, Aceh Tengah lima titik, dan Bener Meriah satu titik.

Keenam titik panas di Gayo Lues berada di empat kecamatan, yakni Blang Jeramo dan Rikit Gaib, masing-masing dua titik, Blangkeujeren dan Dabung Gelang sama-sama satu titik. Lima titik panas Aceh Tengah di Linge dan Silihnara, masing-masing dua titik, dan Atu Lintang satu titik, dan Bener Meriah di Syiah Utama satu titik.

Sedangkan sisanya empat titik, masing-masing di empat daerah, yakni Aceh Barat di Samatiga, Aceh Barat Daya di Kuala Batee, Aceh Besar di Seulimun, dan Aceh Selatan di Trumon Timur.

"Ada empat titik dari jumlah total 16 titik kami yakini sebagai titik api, yaitu Blang Jeramo (Gayo Lues) dua titik, Kuala Batee (Aceh Barat Daya), dan Seulimun (Aceh Besar), karena memiliki tingkat kepercayaan mulai 81 hingga 91 persen," katanya.

"Dan terdapat enam titik diduga sebagai titik api, yakni lima titik di antaranya di Aceh Tengah, dan Dabung Gelang (Gayo Lues) miliki tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan 71 sampai 80 persen," kata Zakaria.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan ini kembali mengingatkan ke Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan ancaman mencopot jabatan anak buahnya di tingkat provinsi yang tidak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan dengan optimal.

"Kepada pangdam, danrem, kapolda, kapolres, aturan main yang saya sampaikan 2015 masih berlaku. Saya kemarin sudah telepon Panglima TNI, saya minta copot yang tidak bisa mengatasi," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2019 di Istana Negara, Jakarta.

"Saya telepon lagi tiga atau empat hari yang lalu ke Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Gangguan asap di Aceh Barat sudah di atas normal
Baca juga: Kebakaran lahan gambut di Aceh sulit dikendalikan

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019