• Beranda
  • Berita
  • Kelakar Mega minta "jatah" menteri, IndexPolitica: Pertegas posisi

Kelakar Mega minta "jatah" menteri, IndexPolitica: Pertegas posisi

9 Agustus 2019 15:59 WIB
Kelakar Mega minta "jatah" menteri, IndexPolitica: Pertegas posisi
Direktur Eksekutif IndexPolitica Denny Charter (kanan). (Zuhdiar Laeis)
Direktur Eksekutif IndexPolitica Denny Charter menilai kelakar "jatah" menteri yang disampaikan Megawati Soekarnoputri merupakan langkah untuk mempertegas posisi PDI Perjuangan di hadapan Joko Widodo.

"Jadi, kalau dengan Jokowi ini kan penuh dengan kode-kode. Mungkin, Mega merasa inilah waktu yang tepat untuk menyampaikan PDIP sebagai partai pengusung Jokowi dua periode," katanya, saat dihubungi Antara, di Jakarta, Jumat.

Baca juga: PDIP hanya dapat empat menteri, Mega: tidak mau, tidak mau, tidak mau

Baca juga: Jokowi jawab kelakar Megawati soal "jatah" menteri PDIP


Denny mengakui adanya kekhawatiran dari Megawati bahwa Jokowi bisa saja tidak mengakomodasi banyak kader PDIP dalam kabinet mendatang.

Apalagi, kata dia, Jokowi pernah menyampaikan bahwa pemerintahan periode keduanya akan dijalankan tanpa ada tekanan atau terpengaruh dengan partai politik koalisi.

"Tentu, pasti ada kekhawatiran Mega. Ini jelas menunjukkan kekhawatiran dari apa yang disampaikan Jokowi bahwa dia tidak akan merasa tertekan di periode kedua ini," katanya.

Baca juga: Puan Maharani: Nama menteri usulan PDIP sudah disimpan Megawati

Meski demikian, kata dia, permintaan menteri yang disampaikan parpol pengusung kepada calon presiden merupakan hal yang wajar, sebagaimana terjadi juga di negara-negara lain.

Ia menyebutkan situasi perpolitikan di Amerika Serikat pun demikian, ketika parpol yang mengusung presiden meminta jumlah kursi menteri di pemerintahan.

"Kan sama, semua juga mengatakan hal seperti itu. Golkar bilang minta sekian, PKB sekian. Saya rasa dinamika seperti itu masih wajar, normal aja," katanya.

Hanya saja, Denny mengingatkan bahwa keputusan final soal komposisi kabinet, termasuk siapa saja menteri-menteri yang dipilih merupakan hak prerogatif Presiden.

"Semuanya tergantung Presiden, apakah Jokowi seperti yang disampaikan akan tanpa tekanan, atau terpengaruh terhadap tekanan parpol koalisi," kata Denny.

Sebelumnya, dalam pidato sambutannya pada Kongres V PDIP di Bali, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkelakar bahwa partai tersebut harus memeroleh kursi menteri yang banyak.

Mega juga berseloroh tidak mau menerima jika partainya hanya diberikan empat kursi menteri.

Baca juga: Pengamat nilai wajar PDIP meminta "jatah" kursi menteri ke Jokowi

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019