Moon menetapkan diplomat Lee Soo-hyuck sebagai duta besar Korsel yang baru di Washington.
Lee adalah diplomat berpengalaman yang pernah menjadi kepala tim Korsel dalam perundingan enam pihak antara 2003 dan 2005 soal perlucutan senjata. Ia juga adalah mantan wakil menteri luar negeri dan pernah menjabat sebagai wakil direktur Dinas Intelijen Nasional.
Lee (70 tahun) adalah pilihan yang lebih konservatif. Moon pada awalnya menawarkan posisi duta besar tersebut kepada Moon Chung-in, yang adalah penasihat khusus presiden untuk masalah luar negeri dan keamanan nasional, menurut laporan surat kabar JoongAng Ilbo dan media Korsel, Jumat. Tapi Moon Chung-in menolak tawaran untuk mengisi posisi itu, lapor media.
Lee Soo-hyuck sebelumnya pernah menjabat sebagai duta besar Korea Selatan untuk Jerman pada 2005. Ia direkrut masuk ke tim Moon pada 2016 menjelang kampanye Moon sebagai presiden.
Lee saat ini adalah anggota parlemen dari partai berkuasa.
Duta besar Korsel di AS merupakan jabatan yang sangat penting bagi hubungan kedua negara saat negara-negara sekutu dihadapkan pada peluncuran rudal yang terus-menerus dilakukan oleh Korea Utara.
Jabatan itu juga penting di tengah perundingan yang buntu soal perlucutan senjata nuklir serta latihan perang bersama, yang digelar AS dan Korea Selatan.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (7/8) mengatakan pembicaraan sudah dimulai untuk membuat Korsel membayar lebih bagi biaya keberadaan pasukan AS di kawasan. Pasukan AS ditempatkan di sana untuk menjaga keamanan dari ancaman apa pun yang datang dari Korea Utara.
Korsel juga telah berupaya melibatkan para pejabat AS menyangkut masalah perdagangan dengan Jepang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Korsel upayakan perbaikan hubungan dengan China
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019