Kerja bakti massal berupa bersih-bersih sampah yang digelar di pesisir pantai utara Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia menghasilkan sekitar 23,5 ton sampah.Selain bersih-bersih sampah, kerja bakti massal yang diikuti sekitar 6.000 peserta tersebut juga diikuti dengan kegiatan penanaman pohon
"Ayo semangat awas boyok e balung tuwo (Ayo semangat, hati-hati pinggangnya yang sudah tulang tua)," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menyemangati para peserta kerja bakti di kaki Jembatan Suramadu sisi timur.
Selain bersih-bersih sampah, kerja bakti massal yang diikuti sekitar 6.000 peserta tersebut juga diikuti dengan kegiatan penanaman pohon. Ada sebanyak 500 pohon cemara udang yang ditanam di sepanjang pesisi pantai utara Surabaya.
Adapun peserta yang berpartisipasi dalam kerja bakti massal ini terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, kader lingkungan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), LSM dan pelajar SD, SMP se-Surabaya.
Wali Kota menjelaskan tujuan dari penanaman pohon cemara udang ini untuk melindungi kota dari bencana dan juga sebagai antisipasi dari pemanasan global. Ia pun sangat percaya bahwa pohon ini akan sangat membantu Surabaya kelak.
"Saya percaya dari penanaman pohon ini suatu saat akan melindungi Surabaya dari berbagai bencana dan musibah," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pohon cemara udang ini dinilai tahan terhadap hempasan ombak dan hembasan angin. Oleh karena itu, ia berharap tidak perlu lagi mengeluh atau pun menyalahkan pemanasan global.
"Saya pikir kita tidak usah mengeluhkan global warming, tapi kita harus tangani. Ini juga komitmen penataan kawasan wisata, karena saat ini wisata alam sudah dicari oleh masyarakat," kata dia.
Usai kerja bakti massal, Wali Kota Risma menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang ikut dalam kerja bakti massal itu. Menurutnya, sampah yang paling banyak terkumpul ialah sampah berjenis plastik dan botol.
"Terima kasih banyak kepada semua peserta atas (kerja baktinya) hari ini. Kita berhasil mengumpulkan sampah dengan total keseluruhan 15 truk dari delapan zona. Kita juga selesai melakukan penanaman pohon cemara udang," katanya.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan dari delapan zona tersebut sampah yang paling banyak terkumpul dari zona satu, dua dan tiga dengan jumlah empat truk.
Tiga zona tersebut dimulai dari wilayah Mangrove Tambak wedi – Jembatan Suramadu sisi barat dan timur. "Total yang terkumpul 23,5 ton terdiri dari 15 truk, 14 dump truck dan satu compactor," kata dia.
Ia juga memastikan bahwa selalu rutin melakukan pembersihan setiap dua hari sekali. Selama ini, yang paling banyak ditemukan adalah sampah botol plastik. "Makanya, kita juga selalu mengaktifkan aparat-aparat wilayah setempat untuk turut menjaga kebersihan wilayah pantai ini," katanya.
Tidak hanya kebersihan, kata dia, penanaman pohon cemara udang juga penting diperhatikan. Ia juga menjelaskan bahwa pohon cemara udang ini memiliki fase pertumbuhan cukup lama. Tapi setelah tumbuh, pohon ini akan mampu bertahan hidup puluhan tahun.
"Ini bisa tahan hidup apapun kondisinya, termasuk air asin, itu tidak masalah," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019