"Berkurban tidak sekadar ibadah yang bernilai sangat besar untuk akhiratku tapi ibadah untuk keuntungan dan kebahagiaan dunia," kata Terry.
Bagi Terry, berkurban merupakan investasi terbaik dunia dan akhirat. Selain itu, berkurban juga memiliki manfaat yang luas.
Dia mengatakan dengan berkurban dapat mendukung pemberdayaan masyarakat dan menggerakkan ekonomi. Lebih baik lagi jika momentum kurban dapat turut mensejahterakan desa.
Baznas sendiri memiliki program "Kurban Berdayakan Desa". Terry menyambut baik jika program kurban itu memfasilitasi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat desa.
Anggota Baznas Emmy Hamidiyah yang hadir menyambut Terry menunaikan kurban mengapresiasi masyarakat yang ikut serta berkurban dan ikut memberdayakan peternak di desa sebagaimana program Baznas.
Dalam sebuah studi, Baznas serta Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia (UI) menghitung potensi perputaran uang dari perdagangan hewan tiap tahun mencapai Rp69,9 triliun.
Kesadaran umat Islam di Indonesia untuk berkurban meningkat setiap tahun. Pemerintah menyebutkan jumlah hewan kurban tahun 2018 naik lima persen dari tahun sebelumnya menjadi 1.504.588 ekor.
Dari jumlah tersebut, maka nilai kurban umat Islam diperkirakan sebesar Rp10,143 triliun.
"Ini adalah jumlah yang besar untuk mengurangi angka kemiskinan para peternak di desa jika dikelola dengan benar. Sebagian besar peternak rakyat masih tergolong miskin, karena bagian terbesar keuntungan kurban justru dinikmati orang kota yang menjadi pedagangnya,"
Emmy mengatakan tahun ini Baznas mengupayakan kurban agar bermanfaat bagi desa. Melalui "Kurban Berdayakan Desa", Baznas mendorong peningkatan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan budaya di masyarakat desa dengan hewan ternak dibeli, disembelih dan dibagikan kepada masyarakat desa.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019