Karhutla di Aceh Barat dekati permukiman warga

9 Agustus 2019 20:46 WIB
Karhutla di Aceh Barat dekati permukiman warga
Seorang warga berusaha memadamkan api kebakaran lahan gambut yang hampir mendekati permukiman di kawasan Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (8/8/2019). Kebakaran lahan gambut diduga untuk pembukaan lahan baru oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di kawasan itu sehingga mengakibatkan api mendekati permukiman penduduk dan menimbulkan kabut asap tebal. (ANTARA Aceh/Syifa Yulinnas)
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat kini semakin mendekati permukiman warga.

Akibatnya, warga di kawasan ini resah karena sebaran api yang diduga berasal dari pembukaan lahan baru tersebut menyebabkan kabut asap dan mengganggu aktivitas warga pada pagi dan malam hari.

"Kami masih terus berusaha memadamkan api khususnya di lokasi yang berdekatan dengan permukiman warga, hal ini kita lakukan agar api tidak membakar rumah warga," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Mashuri, Jumat malam.

Meski sudah mendekati permukiman warga, pihaknya yakin sebaran api dapat diminimalisasi karena pemadaman hingga Jumat malam masih terus dilakukan agar masyarakat di sekitar lokasi kebakaran lahan tidak lagi khawatir.

Guna mengantisipasi hal itu, pihaknya sepanjang Jumat juga memfokuskan pemadaman di kawasan Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat karena di lokasi ini termasuk kawasan padat penduduk.

Sedangkan total luas karhutla yang terjadi di Aceh Barat, kata Mashuri, saat ini masih berada di atas 60 hektare lebih dengan sebaran api terjadi di Kecamatan Meureubo, Johan Pahlawan dan Kecamatan Bubon.

"Untuk lokasi lain sementara waktu sudah berhasil kita padamkan, saat ini pemadaman sengaja kita fokuskan di sekitar Kota Meulaboh, agar sebaran api dapat dilokalisir dan dipadamkan secepatnya," kata Mashuri menambahkan.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019