Imam Besar Tarekat Naqsabandiyah Syafri Malin Mudo di Padang, Sabtu mengatakan berdasarkan hitungan yang dilakukan 10 Dzulhijah 1440 Hijriah jatuh pada hari ini dan pihaknya menggelar shalat dan kurban.
"Awal Ramadhan tahun ini pada hari Sabtu dan kita Hari Raya Idul Adha juga pada hari Sabtu. Hari puasamu adalah hari arafahmu," kata dia.
Ia mengatakan Tarekat Naqsabandiyah memiliki metode sendiri dalam menentukan awal amadhan dan Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
"Ada dua metode yakni hisab munjid dan rukyat. Kita menggunakan hitungan yang dimulai sejak bulan Rajab," katanya.
Ia melakukan penghitungan pada hari kedelapan bulan Rajab hingga 15 Rajab. Lima belas hari setelah hari itu jatuh satu ramadhan.
"100 hari setelah bulan Ramadhan jatuh Hari Raya Idul Adha," katanya
Sementara itu Sekretaris Tarekat Naqsabandiyah mengatakan jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang mencapai ribuan orang yang tersebar di Kecamatan Pauh dan Lubuk Kilangan.
Setelah melaksanakan Shalat Idul Adha pihaknya langsung melaksanakan penyembelihan hewan kurban di Mushala Baitul Makmur
"Ada satu ekor sapi yang disembelih dan dagingnya akan diberikan kepada warga tarekat Naqsabandiyah," kata dia.
Baca juga: Halaman kantor gubernur Sumbar jadi pusat shalat Idul Adha 1440 H
Baca juga: Wapres JK Shalat Idul Adha di Makassar
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019