• Beranda
  • Berita
  • PLTU Batang sosialisasikan penggunaan teknologi ramah lingkungan

PLTU Batang sosialisasikan penggunaan teknologi ramah lingkungan

10 Agustus 2019 11:59 WIB
PLTU Batang sosialisasikan penggunaan teknologi ramah lingkungan
Deputy GM Civil, PT Bhimasena Power Indonesia, Trisna Riyanta sedang menjelaskan tentang proyek PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW kepada para guru SMP Kabupaten Batang. (Foto Kutnadi)

Keberadaan PLTU Batang ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga nama baik pemerintah daerah maupun pusat. Oleh karena, kegiatan sosialisasi tentang keberadaan PLTU terhadap penggunaan teknologi tinggi ramah lingkungan perlu kami berikan pada

Perseroan Terbatas Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pengembang proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memberikan sosialisasi tentang rencana penggunaan teknologi tinggi ramah lingkungan (ultra super critical) kepada puluhan guru sekolah menengah pertama (SMP).

Presiden Direktur PT BPI Yasuhiro Koide di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa keberadaan PLTU Batang berkapasitas 2 X 1.000 megawatt ini sudah menjadi ikon di wilayah setempat yang perlu dijaga bersama.

"Keberadaan PLTU Batang ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga nama baik pemerintah daerah maupun pusat. Oleh karena, kegiatan sosialisasi tentang keberadaan PLTU terhadap penggunaan teknologi tinggi ramah lingkungan perlu kami berikan pada para guru," katanya.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan para guru di Kabupaten Batang.

Baca juga: PLTU Batang raih penghargaan perusahaan peduli literasi

"Kami berharap informasi yang diterima oleh para guru ini bisa membuka wawasan dan bermanfaat bagi mereka untuk disampaikan kepada para siswa-siswinya terkait keberadaan PLTU, apa dan bagaimana dampak yang sebenarnya," katanya.

Ketua Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Prabowo mengatakan melalui kegiatan sosialisasi ini para guru akan mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan terkait PLTU yang menggunakan teknologi tinggi ramah lingkungan.

Para guru, kata dia, memiliki kewajiban memberikan informasi yang benar kepada anak didiknya agar tidak terjerumus dalam informasi yang salah, khususnya tentang keberadaan PLTU Batang.

"Kehadiran PLTU ini merupakan harapan bagi masyarakat terutama untuk kemajuan dunia pendidikan," katanya.
Baca juga: Proges pembangunan PLTU 2 Cirebon capai 55 persen

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019