Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam acara pembukaan Kongres Diaspora Indonesia ke-5 (CID-5) di Jakarta, Sabtu.
"Kementerian Luar Negeri dan IDN Global sepakat untuk berkolaborasi dalam menyinergikan data diaspora dan bersama menyempurnakannya," ujar Retno.
Retno lebih lanjut mengatakan bahwa untuk melibatkan diaspora dalam pengembangan modal sumber daya manusia (SDM) Indonesia, hal pertama yang harus dilakukan adalah membangun data base tentang sebaran dan keahlian diaspora Indonesia.
"Pertama, harus ada data tentang keahlian dan sebaran diaspora Indonesia. Data base ini sangat penting. Dengan data itu pemetaan diaspora bisa terlihat dengan jelas," tuturnya.
Retno juga menyebutkan bahwa Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan seluruh perwakilan RI di luar negeri terus berupaya untuk menyempurnakan data base yang dimiliki pemerintah RI tentang diaspora Indonesia.
Baca juga: IDN Global data diaspora asal Indonesia
Secara terpisah Presiden IDN Global Gerald Mark Eman pun mengatakan bahwa saat ini agenda utama dari IDN Global adalah memetakan sebaran dan keahlian para diaspora Indonesia di seluruh dunia dan membangun data basenya.
"Kami harap dalam waktu singkat kita akan dapat membangun data base antara IDN Global dan Kementerian Luar Negeri," ucap Gerald.
Dia menyebutkan bahwa IDN Global memperkirakan ada sekitar empat hingga delapan juta orang diaspora Indonesia di luar negeri.
"Jumlah diaspora Indonesia kami perkirakan ada sekitar empat sampai delapan juta makanya kami mau membuat 'Diaspora Connect', jadi bisa tahu secara riil jumlahnya, lokasinya, dan keahliannya," jelas Gerald.
Baca juga: Kongres Diaspora Indonesia kelima akan luncurkan "Diaspora Connect"
Baca juga: Obligasi diaspora diyakini bisa bantu perekonomian Indonesia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019