"Tahun ini kami bagikan 10 ribu lebih kantong daging kurban," terang Ketua Panitia Kurban Masjid Al Jihad Banjarmasin Muddasir, Minggu.
Panitia mencatat ada sekitar 650 orang pekurban yang terdaftar untuk berkurban. Dimana setiap orangnya minimal menyetorkan uang kurban Rp 2.130.000.
"Alhamdulillah setiap tahunnya kami selalu mendapat kepercayaan dari masyarakat yang ingin berkurban. Tak hanya dari Banjarmasin dan sekitarnya, bahkan banyak juga warga dari luar Kalimantan Selatan," kata Muddasir.
Untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban di masjid yang beralamat di Jalan Cempaka Besar No.19, Kertak Baru Ulu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin itu, para relawan yang berjumlah sekitar 300 orang pun ramai-ramai membantu. Mereka bekerja ikhlas tanpa dibayar dan hanya mengharap rida dari Allah SWT melalui berkah ibadah kurban.
"Khusus untuk proses menguliti daging, kami pekerjakan orang profesional para ahlinya dari Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut sebanyak 18 orang. Mereka ini yang kita bayar," beber Muddasir yang juga Ketua Harian Pengurus Masjid Al Jihad Banjarmasin.
Untuk menjamin hewan kurban sehat dan aman dikonsumsi, Tim Pemeriksa Hewan Kurban dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin melakukan pemeriksaan pada setiap sapi dan kambing usai disembelih.
Tim yang terdiri dari para dokter hewan tersebut mengecek posmortem yaitu pemeriksaan bagian dalam hewan sesudah pemotongan yaitu meliputi kondisi hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal dan organ bagian dalam lainnya.
"Dari seluruh hewan yang dicek, alhamdulillah dinyatakan aman dan tidak ditemukan infeksi cacing hati dan sebagainya," tandas Muddasir.
Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1440 Hijriah yang diiringi ibadah kurban disambut suka cita umat muslim di Kalimantan Selatan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan KH Husin Naparin menuturkan, ibadah kurban memiliki nilai sosial yang sangat tinggi.
"Idul Adha bisa menjadi sarana perekat persaudaraan yang sangat bagus antara pekurban dan penerima daging kurban. Hakikatnya untuk mengikis sifat buruk yang ada di dalam diri pekurban. Sementara bagi yang menerima daging kurban, maslahatnya adalah kenikmatan berhari raya," jelasnya.
Pewarta: Firman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019