Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat prihatin kasus perburuan liar di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat yang masih terus terjadi.Kami prihatin dengan kasus perburuan liar yang masih terus terjadi di Pulau Komodo. Kerbau dan Rusa di kawasan Pulau Komodo semakin berkurang akibat ulah oknum-oknum tidak bertangung jawab
"Kami prihatin dengan kasus perburuan liar yang masih terus terjadi di Pulau Komodo. Kerbau dan Rusa di kawasan Pulau Komodo semakin berkurang akibat ulah oknum-oknum tidak bertangung jawab," kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat kepada ANTARA di Kupang, Minggu.
Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu terkait telah diringkusnya sejumlah pelaku asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang melakukan perburuan liar kerbau dan rusa di Pulau Komodo.
Dari tangan para pelaku yang telah diamankan Kepolisian Polda NTB diamankan delapan ekor kerbau dan delapan ekor rusa yang telah terbunuh sebagai hasil perburuan liar dilakukan para pelaku.
Ia mengatakan, kasus perburuan liar di Komodo harus diusut tuntas dan memroses secara hukum terhadap para pelaku.
"Kita minta pihak yang berwewenang untuk memroses secara tuntas kasus perburuan liar di Pulau Komodo itu," tegas Viktor.
Ia berharap pengawasan dilakukan Balai Taman Nasional Komodo lebih optimal sehingga kasus perburuan liar terhadap satwan makanan utama Komodo tidak terus terjadi.
"Mereka di sana yang harus melakukan pengawasan. Tidak mungkin Gubernur harus turun tangan," kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Ia mengatakan, pemerintah NTT sedang menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait pelimpahan pengelolaan TN Komodo kepada pemda NTT, sehingga apabila terjadi kasus itu maka menjadi tangung jawab Gubernur NTT.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019