• Beranda
  • Berita
  • Sekitar 100 sapi kurban di Yogyakarta terinfeksi cacing hati

Sekitar 100 sapi kurban di Yogyakarta terinfeksi cacing hati

11 Agustus 2019 18:27 WIB
Sekitar 100 sapi kurban di Yogyakarta terinfeksi cacing hati
Ilustrasi - Hewan kurban (Eka Arifa Rusqiyati)

Bagian hati yang terinfeksi cacing kemudian dipotong dan dikubur agar cacing tidak menyebar, sedangkan bagian hati sapi yang masih bagus, tetap bisa dikonsumsi tanpa mengurangi kualitasnya

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menyatakan pada hari pertama penyembelihan hewan kurban di beberapa lokasi di daerah itu, petugas menemukan sekitar 100 ekor sapi kurban yang terinfeksi cacing hati yang kemudian ditindaklanjuti.

“Dari seribuan ekor sapi yang disembelih, kasus cacing hati ditemukan di sebanyak 110 ekor sapi. Untuk temuan kasus infeksi cacing di kambing juga ada, tetapi jumlahnya tidak banyak,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Minggu.

Berdasarkan data sementara dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, kasus cacing hati ditemukan di tempat penyembelihan hewan kurban, di hampir seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta. Di Kecamatan Umbulharjo dari 413 sapi yang disembelih tercatat 16 ekor di antaranya terinfeksi cacing hati.

Di Kecamatan Kotagede ditemukan di lima ekor sapi, Mantrijeron tujuh ekor sapi, Mergangsan 16 ekor sapi, Gedongtengen tiga ekor sapi, Jetis 12 ekor sapi, Kraton satu ekor sapi, Gondomanan sembilan ekor sapi, Pakualaman delapan ekor sapi, Wirobrajan 15 ekor sapi, dan Ngampilan 18 ekor sapi.

Di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan juga ditemukan dua ekor sapi terinfeksi cacing hati.

“Bagian hati yang terinfeksi cacing kemudian dipotong dan dikubur agar cacing tidak menyebar, sedangkan bagian hati sapi yang masih bagus, tetap bisa dikonsumsi tanpa mengurangi kualitasnya,” katanya.

Ia mengatakan untuk kasus infeksi cacing atau herminthiasis yang menyerang kambing ditemukan di Kecamatan Mergangsan. Cacing tersebut ditemukan di saluran pencernaan. Namun, organ tersebut tetap bisa dikonsumsi asalkan sudah dibersihkan menggunakan air kapur.

Di RPH Giwangan pada hari "H" Idul Adha melayani 50 ekor sapi atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan jumlah sapi yang dipotong setiap hari, yaitu enam hingga delapan ekor.

“Kami tidak mengutip biaya retribusi untuk layanan penyembelihan hewan kurban tetapi untuk biaya menguliti menjadi tanggungan masyarakat. Seluruh jagal yang ada di RPH Giwangan dioptimalkan untuk memberikan pelayanan ke masyarakat,” katanya.

Setiap sapi yang disembelih di RPH Giwangan akan dipotong menjadi enam bagian besar untuk kemudian diberikan kepada masyarakat atau takmir masjid. Nantinya, daging akan dipotong oleh takmir sesuai kebutuhan sebelum dibagikan ke masyarakat.

Layanan pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan akan diberikan hingga Rabu (14/8). Pada Senin (12/8), sudah ada 47 ekor sapi kurban yang terdaftar untuk disembelih, pada Selasa (13/8) sebanyak 12 ekor sapi, sedangkan pada hari Rabu (14/8) masih belum ada yang mendaftar.

Baca juga: Disnak Dumai temukan sapi terjangkit cacing hati
Baca juga: 23 sapi kurban di Semarang kena cacing hati

 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019