"Hingga Agustus ini, tercatat sebanyak 152 insiden kebakaran yang terjadi hampir tersebar di 12 Kecamatan di Bekasi," kata Kabid Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Zaenal di Bekasi, Senin (12/08).
Menurutnya, sebagian besar penyebab kebakaran di Kota Bekasi adalah konsleting listrik. Biasanya akibat konsleting listrik tersebut muncul percikan api.
Baca juga: Kebakaran rumah tinggal di Kampung Makassar Jakarta Timur pagi ini
Api tersebut mulai menyambar benda-benda sekitarnya sehingga lambat laun api semakin membesar. Apalagi, konsleting listrik ada 71 kejadian, tidak hanya terjadi saat rumah kosong, saat pemilik rumah terlelap juga bisa terjadi.
"Jadi masyarakat Bekasi harus waspada dengan insiden ini, kami juga selalu berbuat maksimal untuk memadamkan api," katanya.
Zaenal menjelaskan dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi kejadian kebakaran terbanyak terjadi di wilayah Bekasi Selatan. Sepanjang 2019 ada sekitar 17 kejadian.
Baca juga: Rumah tinggal terbakar di Jakarta Selatan
Selanjutnya di wilayah Bekasi Timur dan Rawalumbu sebanyak 16 kejadian. Meski demikian, jumlah insiden kebakaran yang terjadi pada 2019 menurun dibanding pada 2018 terdata sekitar 105 kejadian.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Aceng Solahudin mengaku pihaknya sudah melakukan langkah antisipatif bagi warga agar bisa mencegah terjadinya kebakaran.
Salah satu upayanya adalah memberikan sosialisasi agar warga berhati-hati terhadap hal-hal yang berpotensi kebakaran di sekitar tempat tinggal maupun lingkungannya.
Baca juga: 25 mobil damkar tangani kebakaran rumah di Sawah Besar
"Misalnya dengan penggunaan beban listrik tinggi, kabel listrik yang sudah berusia relatif lama baik gedung maupun di rumah," katanya.
Selain itu, Aceng mengimbau agar warga Kota Bekasi tidak membakar sampah sembarangan di dekat benda lain yang mudah terbakar. Ia pun meminta agar warga meningkatkan kepedulian akan bahaya kebakaran dan cara pencegahannya.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019