Meski unggul dan memastikan diri masuk ke babak semifinal, namun squad Garuda Nusantara mendapat pelajaran berharga dari hambatan yang terjadi di lapangan sebagaimana yang dipaparkan pelatih Fakhri Husaini usai pertandingan.
"Tadi memang sulit sekali. Mereka betul-betul tidak keluar dari area pertahanan," ujar Fakhri saat ditanyai evaluasi pertandingan keempat fase penyisihan Grup A Piala AFF 2019 ini.
Setelah melalui babak pertama tanpa gol, timnas sempat menelan kekecewaan kala gawang Ernando Ari Sutaryadi harus dibobol Laos pada menit ke-69.
Namun berkat adaptasi yang baik membuat timnas mampu membalas perolehan angka dengan mencetak gol penyeimbang dua menit kemudian melalui serangan lincah Amiruddin Bagus Kahfi.
Indonesia memang harus mengakui bahwa pertahanan Laos jauh berbeda dibandingkan tiga lawan sebelumnya yaitu Filipina, Timor-Leste, dan Brunei Darussalam, yang mampu dibobol di menit awal babak pertama.
"Sebetulnya peluang kami tadi banyak, tapi sayang belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Pertahanan mereka memang keras. Tapi kami bersyukur akhirnya bisa menang atas Laos," kata Fakhri menambahkan.
Selain dari faktor pertahanan lawan yang kuat, kekurangan dari internal tim juga menjadi faktor beratnya pertandingan ini.
Menurut Fakhri, ritme permainan anak asuhnya agak berbeda dibanding hari-hari sebelumnya yang disinyalir akibat kurangnya jam istirahat, terutama pada pemain yang usai mengalami cedera.
"Kalau saya lihat pemulihan dari pemain juga masih kurang. Pertandingan hanya punya waktu istirahat satu hari. Meski sudah dirotasi dan istirahat tapi menurut saya masih kurang. Makanya tadi di babak pertama saya instruksikan tidak main dengan tempo tinggi karena suhunya juga sedang panas," katanya.
Baca juga: Gol bunuh diri Laos sumbang kemenangan bagi timnas U-18
Baca juga: Garuda Nusantara hampa gol di babak pertama hadapi Laos
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019