Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Senin, mengatakan, kenaikan harga tiket menjadi salah satu pemicu turunnya jumlah penumpang penerbangan domestik.
Dari data BPS, rata-rata jumlah penumpang pesawat yang berangkat dari berbagai bandara di Jawa Tengah selama Januari hingga Juni 2019 tidak pernah melebihi angka 250 ribu orang per bulannya.
Sementara pada periode Januari hingga Juni 2018, jumlah penumpang yang berangkat per bulannya selalu berada di atas angka 250 ribu orang.
"Jumlah penumpang yang berangkat dari Jawa Tengah selama semester pertama 2019 sebanyak 1,223 juta orang, turun di banding periode yang sama 2018 yang mencapai 1,834 juta orang," katanya.
Adapun untuk penumpang yang datang ke Jawa Tengah pada semester pertama 2019 sebanyak 1,258 juta orang, turun di banding periode yang sama 2018 yang mencapai 1,945 juta orang.
Menurut dia, kenaikan harga tiket memang memaksa masyarakat untuk mengurangi perjalanan yang menggunakan moda transportasi pesawat terbang.
"Banyak instansi pemerintah yang juga mengurangi perjalanan dinas, khususnya yang menggunakan pesawat," tambahnya.
Meski jumlah penumpang domestik turun, kondisi berkebalikan justru terjadi pada penumpang penerbangan internasional.
Jumlah penumpang penerbangan dari dan menuju Jawa Tengah, kata dia, justru mengalami peningkatan pada semester pertama 2019.
Penumpang penerbangan internasional yang berangkat dari Jawa Tengah selama Januari hingga Juni 2019 mencapai 74.754 orang, naik di banding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 52.646 orang.
Begitu pula jumlah penumpang yang datang ke Jawa Tengah selama semester pertama 2019 yang mencapai 76.898 orang, naik di banding 2018 yang mencapai 54.541 orang.
Baca juga: 16 penerbangan terdampak penutupan bandara di Jateng
Baca juga: Presiden: Bandara JB Soedirman Purbalingga Rampung 2019
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019