Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda menyatakan, saat ini Provinsi Jawa Timur memasuki puncak musim kemarau sesuai pantauan peta monitoring hari tanpa hujan.Provinsi Jawa Timur pada umumnya dalam kriteria di bawah normal,
"Diperkirakan musim kemarau sampai dengan Oktober dasarian 1 sampai dengan 2," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, di Sidoarjo, Senin.
Ia mengatakan, dari data yang ada hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah Jawa Timur sebagian besar berada dalam kriteria kekeringan ekstrem lebih dari 60 hari dan sangat panjang 31-60 hari.
"Terdapat kriteria masih ada hujan dan kriteria sangat pendek 1-5 hari di Kabupaten Pacitan, Lumajang, dan Banyuwangi," katanya.
Ia menjelaskan, distribusi curah hujan dasarian I Agustus 2019 di Provinsi Jawa Timur seluruhnya dalam kriteria rendah 0 - 50 mm.
"Distribusi sifat hujan dasarian I Agustus 2019 di Provinsi Jawa Timur pada umumnya dalam kriteria di bawah normal. Kriteria di atas normal hanya terjadi di sebagian kecil Kabupaten Trenggalek," katanya.
Ia mengatakan, curah hujan dasarian II Agustus 2019 Provinsi Jawa Timur deterministik diprakirakan kurang dari 50 mm dengan peluang probabilistik lebih dari 90 persen.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya," katanya.
Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah Jatim berpotensi terjadi kekeringan ekstrim
Baca juga: 2.760 hektare sawah di Lebak kekeringan, khawatir gagal panen meluas
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019