"Ke depan, saya minta data karhutla disampaikan secara terbuka, jangan ada yang disembunyikan atau ditutupi," kata Bupati Ramli MS kepada ANTARA, Selasa di Meulaboh.
Menurut dia, apabila data luas kebakaran lahan tidak disampaikan secara riil kepada masyarakat dan pemerintah daerah, maka pemerintah daerah tidak bisa mengambil langkah tepat dan cepat dalam menanggulangi musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti yang selama ini terjadi di daerah itu.
Akibatnya, masyarakat justru terdampak kabut asap sehingga hal ini menyebabkan warga sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gangguan pernapasan dan gangguan kesehatan lainnya.
"Ini kan musibah, saya berharap musibah seperti ini ke depan tidak lagi terjadi di Aceh Barat. Kasihan masyarakat di desa-desa karena harus terhirup dampak kabut asap," kata Ramli MS menambahkan.
Meski pun demikian, ia sangat menghargai dan mengapresiasi kinerja petugas BPBD Aceh Barat, TNI, Polri, relawan serta masyarakat yang selama satu bulan terakhir bekerja keras memadamkan api, sehingga di beberapa titik sebaran api dapat ditangani secara cepat.
Menurut dia, setiap data karhutla yang terjadi harus disampaikan kepada pemerintah daerah sehingga dapat diambil langkah cepat sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir sedini mungkin, dan tidak terdampak luas terhadap masyarakat.
Baca juga: BPBA: 95 persen lokasi karhutla di Aceh sudah padam akibat hujan
Baca juga: Aceh Barat bangun embung atasi karhutla
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019