"Permainan mereka hampir sama, sama-sama menekan tapi bedanya Myanmar lebih disiplin dan terbagi dua kelompok di lapangan," ujar Fakhri saat ditemui usai sesi latihan di lapangan Becamex Binh Duong, Vietnam, Selasa.
Melalui pengamatan yang ia lakukan, Myanmar membagi timnya ke dalam dua kelompok yang masing-masing terdiri atas lima pemain selain kiper.
Lima pemain difungsikan untuk memberikan serangan secara konsisten, sementara lima pemain sisanya menjadi dinding pertahanan yang tidak akan keluar dari zona bertahan, tutur Fakhri.
"Lima menekan dan lima betul-betul bertahan tidak keluar lini sama sekali. Sehingga mungkin kami akan agak kesulitan mendapat transisi," katanya menambahkan.
Sebelumnya, skuad Garuda Nusantara harus bersusah payah saat menghadapi Laos di Stadion Thong Nhat, Senin.
Sebelum menang 2-1 atas Laos, timnas tak mampu mencetak satu gol di babak pertama dan bahkan sempat kecolongan 0-1 di babak kedua, meski akhirnya bisa memberikan gol balasan dan tertolong gol bunuh diri dari lawan.
Terkait dengan persiapan melawan Myanmar, Fakhri masih tetap dengan cara merotasi pemain agar bisa memberikan kesempatan beristirahat bagi pemain yang sudah bertanding sebelumnya.
Sementara bagi pemain yang mengalami cedera, ia akan memastikan mereka mendapat waktu pemulihan dan istirahat yang cukup.
"Ya sama seperti sebelumnya saya akan membagi waktu istirahat bagi pemain, yang memang butuh istirahat lebih lama ya akan saya berikan waktu yang cukup. Sementara yang belum main saya akan lihat kondisi fisiknya seperti apa. Mungkin akan saya coba rotasi lagi di pertandingan berikutnya," pungkas Fakhri.
Baca juga: Di Vietnam, timnas U-18 tempuh perjalanan 90 menit untuk shalat Ied
Baca juga: Gol bunuh diri Laos pastikan Indonesia menang 2-1
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019