Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menebar 188.000 ikan nilem ke Danau Maninjau guna melestarikan ikan asli danau vulkanik itu.Ikan nila, patin, dan dan gabus, merupakan predator ikan dengan ukuran kecil
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Selasa, mengatakan 188.000 bibit ikan nilem itu dilepas di objek wisata Muko-muko 60.000 ekor, Koto Malintang 60.000 ekor, dan objek wisata Linggai 68.000 ekor.
"Bibit ikan ini dilepas oleh pegawai DPKP setempat dan masyarakat pada Selasa (6/8)," katanya.
Ia mengatakan bibit ikan itu berasal dari Balai Perikanan Budi daya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi, setelah DPKP setempat mengajukan proposal ke BPBAT itu.
Bantuan itu merupakan yang keempat kalinya diberikan BPBAT Sungai Glang, Jambi.
Penebaran bibit ikan itu bertujuan melestarikan ikan asli danau tersebut karena saat ini sudah mulai punah.
Dari 46 spesies ikan asli Danau Maninjau, kata dia, 20 spesies tidak ditemukan lagi di perairan danau dengan luas sekitar 9.737,5 hektare.
Ke-20 spesies ikan itu seperti jenis betok, sidat, cide-cide dan lainnya sudah punah atau tidak ditemukan lagi di perairan Danau Maninjau.
Punahnya ikan asli danau itu akibat penangkapan ikan secara berlebihan yang dilakukan nelayan, dan juga pencemaran serta dimangsa ikan lain.
“Ikan nila, patin, dan dan gabus, merupakan predator ikan dengan ukuran kecil,” katanya.
Agar ke 26 spesies ikan ini tidak benar-benar punah, DPKP Agam membuat lokasi pemijahan, melarang menangkap ikan di lokasi pemijahan dan lainnya.
Selain itu LIPI juga membudidayakan jenis ikan asang, bada, rinuak ,dan gupareh.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019