Konsultan Pendidikan PTPN IV DR Mutsyuhito Solin di Medan, Selasa, mengatakan, di Sumatera Utara yang terdiri dari 33 kabupaten dan kota memiliki banyak etnis seperti Melayu, Mandailing, Simalungun, Batak, Karo, Angkola, Nias, dan Pakpak.
Masing-masing etnis memiliki adat istiadat dan tradisi budaya tersendiri mulai dari tarian, makanan, pakaian adat, bahasa, hingga tata cara kehidupan sehari-hari.
Keragaman budaya tersebut dinilai sangat mendukung dalam pasar pariwisata Sumatera Utara dimata dunia, selain memang potensi alamnya yang sangat potensial seperti misalnya Danau Toba dan lainnya.
Walaupun begitu banyak etnis budaya di Sumatera Utara, lanjut dia, kondisi tersebut tidak membuat perbedaan yang dapat memicu perpecahan, bahkan berbagai perbedaan tersebut menjadi pemersatu.
"Perbedaan tersebut tidak menjadi pemecah, justru itu menjadi harmoni bagi kehidupan bermasyarakat di Sumatera Utara. Karena setiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk kebersamaan yang baik," katanya.
Mengingat berbagai potensi yang ada di Sumatera Utara tersebut, ia mengingatkan para siswa peserta SMN untuk dapat lebih mengenal berbagai budaya tradisi tersebut, karena juga dapat dijadikan sebagai penyaring dari dampak pengaruh negatif budaya asing.
"Budaya tradisi kita memiliki banyak nilai-nilai luhur yang memiliki kearifan lokal tersendiri. Berbagai budaya tradisi tersebut harus dapat kita pertahankan agar tidak hilang ditelan zaman," katanya.
Baca juga: PT SI Dekatkan Pelajar SMN dengan Dunia Kerja
Baca juga: Para siswa Sumut bangga terpilih jadi peserta SMN
Pewarta: Juraidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019