Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak pemerintah China untuk menangani aksi protes di Hong Kong dengan bijaksana.
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Hong Kong. Kami melihat perlunya ketegangan di wilayah semi otonomi tersebut dikurangi. Pemerintah setempat sebaiknya mendengarkan tuntutan yang diajukan masyarakat," ujar Justin Trudeau dalam konferensi pers di Toronto, Kanada, Senin waktu setempat.
Saat ini Kanada terjebak dalam sengketa perdagangan dan diplomatik dengan Beijing.
Baca juga: Permohonan visa Kanada dari China anjlok gara-gara Huawei
Trudeau menyerukan perdamaian dan dialog dalam menyelesaikan permasalahan di Hong Kong.
"Kami menyerukan perdamaian, ketertiban, maupun dialog. Kami juga menyerukan China untuk menghormati mereka yang memiliki hak menyampaikan pendapat dalam menyelesaikan masalah di Hong Kong," ujar Trudeau.
Kanada, lanjut Trudeau, fokus dalam upaya memenuhi kebutuhan dan melindungi 300.000 warga Kanada yang berada di Hong Kong.
Sebelumnya, China mengatakan pada Senin bahwa demonstrasi telah berkembang menjadi aksi terorisme.
Pada Minggu (11/8), ribuan orang berunjuk rasa di Hong Kong yang tersebar di berbagai lokasi sudut kota yang mendorong polisi menembakkan gas air mata.
Baca juga: Bandar udara Hong Kong dibuka lagi pada Selasa
Aksi-aksi demonstrasi yang menimbulkan kericuhan itu telah mendorong pemerintah pusat di Beijing mengambil sikap tegas.
Di bandara, seribu orang menggunakan pakaian hitam melakukan unjuk rasa sambil meneriakkan "Bebaskan Hong Kong. Revolusi Sekarang Juga".
Sementara itu di Victoria Park, ribuan orang termasuk kaum lanjut usia turun ke jalan. Di bawah terik matahari, mereka menuntut pihak berwajib mendengarkan tuntutan masyarakat.
Baca juga: Migrant Care: RI harus siapkan perlindungan PMI di Hong Kong
Sumber: Reuters
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019