"Hari ini kami dapati udara sangat segar dan tak nampak pula kabut asap yang menyelimuti," kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Berkah Laksamana (Purn) Dr Marsetio di Kecamatan Manuhing, Gunung Mas, Selasa.
Pernyataan itu diungkapkan dia di sela kunjungan Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Berkah ke salah satu wilayah di Kalteng yang dicanangkan sebagai salah satu calon wilayah ibu kota negara tepatnya di Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.
Selain mendapati udara yang bebas asap, tim juga mendapati bahwa warga di sana juga menggunakan air PDAM dan air dari sumur bor atau air tanah sebagai sumber air baku untuk aktivitas sehari-hari.
Dalam kunjungan itu, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Berkah Laksamana (Purn) Dr Marsetio turut serta anggotanya yakni Dr Bulkani dan Wahyudi. Turut mendampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng
Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Berkah Bulkani menjelaskan bahwa sejumlah poin penting yang ingin pihaknya dapatkan, yakni memastikan kesiapan dari berbagai sektor, seperti lahan, sosiologis, hingga potensi daya dukung wilayah.
Kemudian juga informasi pasti terkait upaya Pemkab Gunung Mas dan Kecamatan Manuhing dalam sosialisasi agar masyarakat tidak terkejut dengan adanya wacana pemindahan ibu kota negara.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gunung Mas, Salampak didampingi Camat Manuhing Sugiarto menerangkan bahwa di daerah tersebut jarang terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Jika pun ada hanya dalam skala kecil dan bisa langsung ditangani. Sementara untuk air baku sendiri selain adanya sungai, air tanah di sini juga mudah didapat termasuk seperti saat kemarau seperti ini ini," katanya yang juga didampingi pihak Polsek dan Koramil Manuhing.
Dia juga menambahkan, secara umum kondisi warga di daerah tersebut homogen berkat adanya program transmigrasi.
Pantauan di lapangan, kondisi udara di wilayah Kecamatan Manuhing cenderung sehat. Tak nampak kabut asap ataupun aroma kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi air tanah yang ditunjukkan dan diambil sampel dari Puskesdes pembantu di wilayah setepat terpantau jernih dan tidak berbau.
Saat ini pun Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Berkah juga telah mengambil sampel air untuk selanjutnya dilakukan penelitian untuk melihat lebih lanjut kondisi air tanah di kawasan tersebut.***3***
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019