"Jak Lingko sudah bagus tapi dari TJ (Trans Jakarta) membatasi jumlah armada yang turun padahal Gubernur sudah menyampaikan akan membanjiri Jakarta dengan Jak Lingko," kata Ramly kepada Antara di DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Ramly menuturkan saat ini banyak armada Jak Lingko yang beroperasi layaknya angkutan umum konvensional yaitu dengan menunggu jumlah penumpang memadati angkutan hingga penuh.
Cara tersebut tidak sesuai dengan program yang direncanakan Gubernur Anies.
"Sebenarnya aturan adalah yang dijanjikan Gubernur kepada masyarakat perlima menit Jak Lingko jalan," ujar pria yang berasal dari fraksi Golkar itu.
Ia menghimbau Trans Jakarta dapat mengoptimalkan kehadiran Jak Lingko salah satunya dengan menambah armada dikala perluasan ganjil- genap yang gencar dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Penambahan armada tersebut dapat menarik minta masyarakat untuk mencoba kendaraan umum karena masyarakat mengetahui adanya layanan yang tidak terbatas untuk akomodasi kendaraan.
Hal tersebut dapat menggenjot penggunaan angkutan umum Jak Lingko yang termasuk ke dalam transportasi yang kebal terhadap aturan perluasan ganjil- genap imbas munculnya Ingub 66/2019 tentang Pengendalian Polusi Udara.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019