Padahal menurut Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Subhan Cholid di Kota Mekkah, Selasa, hujan yang memang terjadi pada Senin sore (12/8) dampaknya sudah bisa diantisipasi dengan baik oleh petugas.
“Karena petugas kita sudah langsung melakukan antisipasi dengan sigap berada di tenda jamaah. Berkoordinasi dengan pengurus maktab untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Ia mengatakan, memang terjadi hujan di Kota Mekkah termasuk di Mina dan justru dianggap seperti setetes embun di tengah padang pasir karena selama ini Mekkah selalu dalam suhu yang panas mencapai lebih 40 derajat celcius.
“Akibat dari hujan itu, pertama di tenda Mina ada sebagian karpet basah. Tetapi tidak membuat jamaah keluar tenda. Karpet yang basah dilipat dan sudah kembali selesai. Yang kedua betul ada beberapa maktab yang listriknya dimatikan. Untuk menghindari konslet karena air,” katanya.
Petugas kemudian mengimbau jamaah untuk tetap berada di dalam tenda selama hujan dan bagi mereka yang sedang berada di Jamarat untuk lempar jumrah diminta untuk tidak terlebih dahulu kembali ke tenda dan tetap berada di gedung tempat lempar jumrah hingga hujan reda.
Petugas juga menunda pemberangkatan lempar jumrah untuk sejumlah jamaah untuk menghindari penumpukan di lokasi lempar jumrah.
“Adapun satu atau dua eskalator yang dimatikan karena memang di tempat terbuka. Menghindari korstleting arus listrik dan bisa berakibat pada jamaah. Maka oleh pertahanan sipil Mekkah peralatan elektrik dimatikan,” katanya.
Pihaknya menerima video yang viral mengenai kondisi Mina yang dikabarkan mengalami banjir parah, Subhan pun menegaskan bahwa yang terjadi hanyalah hujan sesaat yang menyebabkan genangan air saja.
“Listrik menjelang magrib sudah nyala. Ada yang setelah isya. Itu hanya terjadi kemarin sore dan isya sudah selesai. Hari ini dari pagi sampai sore udara cerah dan cenderung kembali normal dan cuaca cukup panas,” katanya.
Sementara soal isu hujan es di Mina, ia mengatakan ada perbedaan dalam menyikapi atau merespon sesuatu termasuk hujan ketika berada di Tanah Air dan di Mekkah.
“Yang kami rasakan di Mina itu hujan biasa saja. Dan hujan air. Apakah itu es? Saya rasakan itu es biasa seperti di Tanah Air. Tapi karena terjadi di Tanah Suci, kita bisa rasakan bedanya,” katanya.
Ia pun memastikan kondisi jamaah Indonesia saat ini dalam keadaan baik. Bahkan pada Selasa (13/8) sebanyak 60 persen di antaranya sudah melaksanakan nafar awal sehingga sudah tiba kembali di hotelnya dan menikmati perjalanan hajinya.
Sementara sebagian jamaah lain masih menyelesaikan nafar tsani di Mina.
“Kami imbau keluarga di Tanah Air tetap tenang. Tidak terjadi apa-apa. Jamaah menjalankan ibadah haji dengan baik. Layanan akomodasi, konsumsi, transportasi berjalan sesuai rencana,” katanya.
Baca juga: Kasatop Armuzna minta masyarakat berhenti viralkan hujan Mina
Baca juga: Amirul Hajj: Hujan di Mina tak ganggu ibadah jamaah Indonesia
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019