"Saat ini model pembelajaran tidak sama dengan dulu, untuk itu guru harus melakukan inovasi agar proses pembelajaran tidak monoton atau membosankan," ujar Supriano usai membuka pemilihan guru dan tenaga kependidikan berprestasi di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan pembelajaran tidak hanya lagi terpaku di dalam kelas, tapi juga di luar kelas. Contohnya untuk pelajaran ekonomi, siswa bisa diajak ke pasar. Begitu juga pada pelajaran agama, siswa bisa diajak ke sejumlah rumah ibadah.
Dalam hal ini, guru memiliki peranan penting dan tidak bisa digantikan oleh robot. Guru memiliki peranan penting dalam memberikan inspirasi dan juga membentuk karakter anak.
"Pendidikan karakter yang harus diajarkan guru. Kalau mau baik, harus baik pengajaran. Guru juga harus bagus karakternya dan kompetensinya," tambah dia.
Menurut dia, iklim inovasi itu harus dibangun dan semuanya harus terlibat baik kepsek, masyarakat, laboran, dan lainnya. Praktik-praktik pembelajaran baik tersebut harus disebarluaskan.
Kemendikbud memberikan penghargaan pada guru berprestasi melalui Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional.
Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 13 hingga 16 Agustus 2019. Melalui kegiatan itu Kemendikbud memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk berinovasi, baik dari tingkat PAUD sampai dengan SMA/SMK, dan memberikan penghargaan kepada guru kita di daerah 3T sebagai guru yang berdedikasi.
Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 diikuti 694 orang Guru dan Tenaga Kependidikan dari 34 provinsi. Peserta terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang telah mengikuti seleksi berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.
Baca juga: Lima guru berprestasi Sleman maju seleksi tingkat nasional
Baca juga: Babel bekali 17 guru berprestasi bersaing di nasional
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019