Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak anggota pramuka yang hadir pada upacara peringatan Hari Pramuka di Kabupaten Serang, Banten untuk mengenali potensi ancaman bencana di daerah masing-masing.Suka atau tidak, kita tinggal di daerah yang rawan bencana. Belum ada alat yang bisa memastikan kapan terjadi gempa. Bencana menjadi urusan bersama
"Kenali ancamannya, siapkan strateginya, dan tangguh menyelamatkan diri dari bencana," kata dia sebagaimana siaran pers dari BNPB yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan peristiwa alam dan bencana adalah kejadian yang berulang, sedangkan hal yang bisa dilakukan adalah pencegahan dan menyiapkan kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi jumlah korban yang besar.
Doni mencontohkan tsunami yang tidak bisa dicegah dan dihindari, tetapi kerusakan dan dampaknya bisa dikurangi dengan membuat benteng alam berupa tanaman bakau dan vegetasi lainnya di sepanjang pantai.
"Suka atau tidak, kita tinggal di daerah yang rawan bencana. Belum ada alat yang bisa memastikan kapan terjadi gempa. Bencana menjadi urusan bersama. Semua komponen harus berperan," tuturnya.
Ia mengatakan personel dan anggaran BNPB terbatas, sehingga penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan sendiri.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat Indonesia harus mulai sadar, memahami, dan memiliki daya yang lebih kuat agar tangguh dalam menghadapi bencana.
Peringatan Hari Pramuka di Kabupaten Serang menjadi puncak Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami yang menjangkau 512 desa di pesisir selatan Jawa mulai dari Jawa Timur hingga Banten.
Salah satu sasaran ekspedisi itu, adalah memberikan pemahaman tentang kesiapsiagaan bencana kepada generasi milenial.
Ia menyebut mereka yang paling rentan saat terjadi bencana, antara lain perempuan dan anak-anak.
"Ke depan akan kita lanjutkan. Latihan dan simulasi juga harus dilakukan tidak hanya siang hari, tetapi juga bisa di malam hari," katanya.
Baca juga: Ekspedisi Destana Tsunami BNPB jangkau 512 desa
Baca juga: BPBD : Ekspedisi Destana Tsunami pengingat potensi ancaman tsunami
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019