"Tidak ada 'penumpang gelap', mereka adalah rakyat dan para pendukung. Namun kalau ada orang yang punya pikiran lain ya dimanapun selalu ada," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Fadli mengatakan wajar saja apabila ada pendukung Prabowo yang memiliki pandangan berbeda dengan sikap yang diambil Ketua Umum Partai Gerindra itu pasca-Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Namun menurut dia, pihaknya telah meminta para pendukung tersebut tetap bersikap damai dan konstitusional serta pihaknya menghargai perjuangan semua elemen pendukung Prabowo-Sandi tersebut.
"Dan akhirnya mereka tenang, coba lihat di Hongkong sampai 10 pekan dan menduduki fasilitas vital. Saya menilainya masyarakat di Indonesia lebih baik," ujarnya.
Fadli menegaskan bahwa Prabowo sangat menghargai seluruh pendukungnya misalnya para relawan yang berjuang dengan berbagai cara dan datang ke Jakarta karena inisiatif pribadi.
Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan ada penumpang gelap yang memanfaatkan Prabowo Subianto dan bertujuan membuat situasi Indonesia kacau dan juga menginginkan Presiden Jokowi disalahkan atas kondisi tersebut.
Andre mengatakan aparat keamanan sudah mengetahui sosok penumpang gelap tersebut dan dipastikan sosok tersebut bukan berasal dari partai politik maupun kalangan ulama.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019