Country Manager Carsome, Andreas Djingga mengatakan proses jual beli mobil baru di Indonesia masih kurang efisien, karena calon pembeli terkendala waktu saat harus berinteraksi dengan jaringan diler kemudian perusahaan pembiayaan.
Namun, kendala itu menjadi peluang bagi perusahaan startup yang menawarkan kemudahan, sekaligus satu cara efisiensi di sektor penjualan karena konsumen tidak perlu ke diler, melainkan hanya membuka aplikasi ponsel.
"Untungnya, berbagai isu inilah yang berhasil diterjemahkan menjadi peluang bagi startup otomotif semacam Carsome. Dengan berusaha memahami poin-poin para penjual mobil individual di Indonesia, Carsome menawarkan proses yang lebih efektif dan efisien, serta memberikan hasil yang lebih menguntungkan bagi para penjual mobil bekas," kata Andreas di Jakarta, Rabu.
Calon konsumen yang tidak ingin membeli mobil dalam waktu cepat, atau masih mempertimbangkan budget dan model yang diinginkan, juga bisa membandingkan harga mobil hanya dengan membuka ponsel, tanpa perlu berkomunikasi dengan diler.
“Kehadiran platform seperti Carsome, membuat perputaran kapital di industri otomotif berlangsung dengan efisien, sehingga pembelian mobil berikutnya juga menjadi lebih cepat. Apalagi dengan mendapat penawaran terbaik, penjual mobil memiliki lebih banyak pilihan untuk mengganti mobil barunya,” papar pengamat otomotif Gesit Prayogi.
Carsome menawarkan pemeriksa (inspektor) berpengalaman dengan akses ke ratusan diler yang terverifikasi di Jabodetabek, sehingga proses jual mobil bekas yang biasanya selesai 2-3 bulan, bisa rampung hanya dalam 1 hari.
Hingga kini, Carsome telah menjalin kemitraan dengan 1.150 diler se-Jabodetabek, sambil berupaya memperluas jaringan operasionalnya ke kota-kota lain di Indonesia.
Baca juga: Pencarian mobil bekas platform online naik 28 persen
Baca juga: Beli mobil bekas, lelang dan sewa kendaraan kini bisa lewat aplikasi
Baca juga: Teliti sebelum beli mobil bekas untuk mudik
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019