Abraham jadi algojo kelima Chelsea dan ketika bola tembakannya dihentikan kaki kiper Adrian San Miguel, praktis Liverpool menjadi juara Piala Super Eropa dengan kemenangan adu penalti 5-4 usai kedua tim main imbang 2-2 hingga dua kali babak tambahan rampung.
"Fakta bahwa ia bersedia menjadi penendang kelima memperlihatkan kepercayaan dirinya yang besar," kata Lampard dalam jumpa pers purnalaga dilansir laman resmi UEFA.
Lampard mengenang pengalamannya sendiri ketika tampil sebagai pesepak bola profesional dan berada dalam situasi tembakan 12 pas serta terkadang gagal melakoni tugasnya.
Mantan arsitek Derby County itu yakin Abraham bakal memetik pelajaran berharga dari kegagalannya di Istanbul dan berkembang menjadi pemain level elit.
"Saya pernah mengalaminya, menendang penalti dan gagal. Abraham pasti akan kembali dengan kuat. Ini adalah bagian dan syarat menjadi pemain di level tertinggi," ujarnya.
Baca juga: Liverpool juara, tundukkan Chelsea lewat adu penalti
Baca juga: Sebelum adu penalti, Van Dijk bisiki Adrian ia bisa jadi pahlawan
Kendati gagal menjadi algojo dalam adu penalti, Abraham berperan besar atas keberhasilan Chelsea menyamakan kedudukan pada babak tambahan pertama.
Ia sukses merangsek ke dalam kotak penalti sebelum menjatuhkan diri tanpa sentuhan berarti dari Adrian San Miguel yang disambut wasit Stephanie Frappart dengan menunjuk titik putih.
Di sisi lain, Chelsea mendapati dua gol mereka pada waktu normal lewat Christian Pulisic dan Mason Mount dianulir karena offside.
Penampilan keempat Chelsea di Piala Super Eropa berakhir dengan kegagalan meraih trofi ajang tersebut untuk kedua kalinya.
Bahkan Chelsea satu-satunya tim yang tampil di dua Piala Super Eropa dan harus menjalani adu penalti namun kalah di kedua kesempatan itu.
Baca juga: Satu hingga empat dari laga Piala Super Eropa
Baca juga: Daftar juara, Liverpool samai rekor Real Madrid
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019