• Beranda
  • Berita
  • Prajurit TNI menyalakan asa warga di pelosok Kampar

Prajurit TNI menyalakan asa warga di pelosok Kampar

15 Agustus 2019 14:36 WIB
Prajurit TNI menyalakan asa warga di pelosok Kampar
Prajurit TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 membantu murid SD menyeberangi sungai di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau. (ANTARA/Anggi Romadhoni)
Mentari belum sepenuhnya menyinari gugusan Bukit Barisan saat Subuh sibuk mencari tempat bersinyal telekomunikasi untuk menghubungi istrinya dari Desa Balung di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Istri, tiga anak, dan keluarga prajurit TNI berpangkat Sersan Kepala itu tinggal di Bangkinang, sekitar 40 kilometer dari Desa Balung, desa terpencil di Bukit Barisan yang infrastrukturnya masih jauh dari memadai.

Serka Subuh bersama 150 prajurit TNI Angkatan Darat lainnya meninggalkan keluarga dan kampung halaman untuk mengemban misi mulia, mendukung pembangunan desa di wilayah pelosok dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 di wilayah Komando Distrik Militer 0313/Kampar.

Minggu pertama Agustus 2019 menandai empat pekan kerja mereka membangun jalan dan jembatan yang sebelumnya hanya angan bagi warga Desa Balung, tempat tinggal sekitar 2.000 orang.

Tidak mudah tinggal di desa yang menurut buku sejarah Pagaruyung dan penuturan turun temurun warga sudah berdiri sejak masa Kerajaan Gunung Sahilan pada abad ke-18 itu.

Desa yang berada di bagian paling ujung Riau itu hanya bisa diakses dari wilayah Provinsi Sumatera Barat. Akses menuju desa itu juga hanya berupa jalan kecil terjal dan berbatu sepanjang tujuh kilometer yang berada di antara lembah dan jurang.

Jembatan juga masih terbatas di desa yang dibelah oleh sungai dan anak-anak sungai itu. Warga yang mengendarai sepeda motor untuk mengangkut hasil kebun ke pasar harus membawa kendaraan mereka menyeberangi sungai.

Para pedagang tak jarang harus bermalam di pasar atau pinggir jalan besar saat cuaca tak bersahabat, air sungai meluap, dan jalan sulit dilewati.

Puluhan anak sekolah juga harus berjuang melawan deras arus aliran sungai saat berangkat atau pulang dari sekolah.

Infrastruktur yang masih terbatas juga membuat desa di negeri kaya minyak bumi itu susah berkembang dan maju.

 
Serka Subuh (kanan) di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau. (ANTARA/Anggi Romadhoni)


Kado Indah

Prajurit TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Satuan Tugas TMMD ke-105 wilayah Komando Distrik Militer 0313/Kampar berusaha menggesa pembangunan jalan baru sepanjang 8,5 kilometer dan enam jembatan kayu semi permanen.

Pada pekan pertama Agustus 2019, Subuh dan prajurit TNI yang lain bisa tersenyum bahagia. Kerja keras dan pengorbanan mereka terbayar setelah jalan dan jembatan untuk warga Desa Balung tuntas.

Para prajurit berharap buah kerja keras mereka bisa menjadi kado indah bagi warga Desa Balung pada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.

"Mudah-mudahan ini menjadi kado yang paling indah bagi warga," kata Subuh.

Komandan Distrik Militer 0313 Kampar Letkol Inf Aidil Amin mengatakan program TMMD ke-105 di wilayah kerjanya merupakan bentuk dukungan terhadap upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal.
 
Prajurit TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-10 mengerjakan pembangunan jalan di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau. (ANTARA/Anggi Romadhoni)


Jalan sepanjang 8,5 kilometer dari Dusun IV menuju Dusun V Sei Asam di Desa Balung akan memudahkan warga keluar masuk desa. Warga tidak lagi harus memutar ke Sumatera Barat untuk menuju desa itu.

Jalan itu akan menghubungkan Desa Balung dengan bagian wilayah Kampar yang lain, dan memangkas separuh waktu perjalanan menuju Kota Pekanbaru.

Penyelesaian pembangunan jalan dan enam jembatan baru di Desa Balung diharapkan bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan warga.

"Dengan selesainya pekerjaan pengerasan badan jalan sepanjang 8,5 km di Desa Balung, diharapkan dapat membantu masyarakat sebagai sarana transportasi yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Balung, baik untuk mengangkut hasil kebun maupun untuk memudahkan pelajar dalam menuntut ilmu," kata Aidil.

Selain membangun infrastruktur, Aidil mengatakan, di Desa Balung para prajurit juga melakukan beragam kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, kependudukan dan catatan sipil, serta keamanan dan pertahanan.

Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wirabima Brigjen TNI Muhammad Fajar mengaku puas melihat kerja para prajurit membuka dan memperbaiki jalan yang menghubungkan Dusun IV dan Dusun V Sei Asam di Desa Balung.

"Setelah melaksanakan upacara penutupan (TMMD ke-105 Kodim 0313/KPR), kami meninjau langsung ke lapangan. Dari berbagai kendala yang ada, hasil pelaksanaan kegiatan fisik berupa pengerasan jalan sejauh 8,5 km ini kami lihat cukup baik," kata Danrem.

"Tentunya ini juga memberikan akses kepada para pelajar yang ada di dalam (Desa Balung) untuk menuntut ilmu di luar, baik di Kampar, maupun Provinsi Sumatera Barat," ia menambahkan.

Dia mengemukakan bahwa jalan yang kini masih berupa timbunan tanah bercampur kerikil tersebut dulu tidak bisa dilalui oleh kendaraan berroda dua.

"Sekarang mobil sudah bisa melalui jalan ini dengan kecepatan 50 km sampai 60 km, tapi berhubungan dengan jalan, tentunya juga ada yang dilewati oleh sungai-sungai sehingga kita harus membuat sampai dengan lima jembatan," tuturnya.
 
Pemandangan wilayah Desa Balung di Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau. (ANTARA/Anggi Romadhoni)


Pemerintah Kabupaten Kampar menyatakan berkomitmen melanjutkan kerja sebulan prajurit TNI membuka jalan sepanjang 8,5 kilometer di Desa Balung.

"Jalan ini sepanjang 13 km dan baru dibuka sepanjang 8,5 km. Kami harapkan melalui program TMMD ini, besok bisa kita lanjutkan lagi ke peningkatan badan jalan, bisa jadi di waktu mendatang kita tingkatkan menjadi base yang dilanjutkan dengan pengaspalan," kata Pelaksana Tugas Harian Bupati Kampar Yusri.

"Karena dari sisi anggaran, ini adalah pekerjaan yang minim biaya tapi hasilnya banyak. Dan di satu sisi, bisa dikerjakan dengan swakelola oleh masyarakat bekerja dengan Satgas, jadi ini prinsipnya padat karya," katanya.

Ia menambahkan, pelibatan warga dalam pengerjaan pembangunan infrastruktur lebih hemat biaya. "Kalau kita membangun jalan ini dengan proses lelang dan tender, biayanya akan sangat besar."

Pemerintah Kabupaten Kampar mengapresiasi dukungan prajurit TNI dan warga Desa Balung dalam pembangunan sarana dan prasarana dasar.

"Saya ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak TNI dan Satgas TMMD serta seluruh masyarakat yang telah bekerja sama," demikian Yusri.

Baca juga:
Desa Balung menuju sentra jeruk Riau
TMMD di Samarinda bangun jalan 24.391.153 meter

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019