"Saya minta tindakan kolektif untuk menyelamatkan ekosistem mangrove terakhir di Jakarta," kata Rizal, di kawasan ekosistem mangrove Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis.
Rizal mengatakan kerja sama sudah diawali melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta dengan mengimplementasikan program pengelolaan terpadu melalui Program MERA (Mangrove Ecosystem Restoration Alliance).
MERA yang diluncurkan pada 2018, merupakan aliansi kemitraan yang mengedepankan strategi adaptasi berbasis ekosistem, termasuk konservasi dan restorasi mangrove yang merupakan tindakan prioritas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di pesisir dan pelestarian keanekaragaman hayati.
"Pengelolaan hutan mangrove Muara Angke menjadi wilayah awal dari berjalannya Program MERA. MERA bisa menjadi jawaban untuk sebuah pengelolaan terpadu dan kolaboratif yang menyatukan seluruh pihak yang peduli akan kelestarian mangrove," ujar dia.
Kepedulian terhadap pelestarian ekosistem mangrove ini, juga menjadi perhatian bagi pihak swasta yang bergabung sebagai mitra MERA.
Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) Albert Simanjuntak menyampaikan, sejak 2003 telah aktif berpartisipasi dalam restorasi dan pelestarian hutan mangrove di Penajam, Kalimantan Timur.
"Melalui MERA, kami tidak saja berkomitmen untuk merehabilitasi hutan bakau di Teluk Jakarta, tetapi juga meluncurkan program Pengembangan Pengelolaan Pesisir Terpadu di Pangkalan Sesai, Kota Dumai, dan Teluk Pambang, Kabupaten Bengkalis, Riau. Saat ini studi desain rencana restorasi kawasan pesisir kedua lokasi sedang berlangsung. Kami berharap, hasil studi selesai akhir tahun ini, sehingga implementasi program dapat dimulai tahun 2020," ujar Albert.
Hal senada diungkapkan oleh Head of Corporate Communications PT Indofood Sukses Makmur, Tbk Stefanus Indrayana.
"Indofood bergabung dalam MERA untuk mendukung konservasi dan restorasi ekosistem mangrove di Indonesia. MERA merupakan inisiatif penting yang selaras dengan visi keberlanjutan kami. Kami percaya, MERA akan ikut berkontribusi tidak hanya dalam hal menjaga dan memperbaiki ekosistem, tetapi juga memberikan manfaat kepada kita semua,” ujarnya.
Baca juga: BKSDA DKI Jakarta dan YKAN gelar mangrove volunteers di Muara Angke
Konservasi dan perlindungan kekayaan alam, dalam hal ini mangrove, juga berjalan selaras dengan Sustainability Roadmap Vision 2020 dari APP Sinar Mas.
“Kami berharap Program MERA yang merupakan wadah multipihak, dapat mewujudkan tercipta pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dan terintegrasi,” ujar Direktur Sustainability APP Sinar Mas Elim Sritaba.
"Kami merasa terpanggil untuk bersama bergabung ke dalam aliansi MERA, karena ini sebagai tanggung jawab kita terhadap lingkungan, bumi tempat kita hidup, serta tanggung jawab kita pada generasi penerus kita,“ ujar Director of Strategy and Sustainable Development PT Djarum Jemmy Chayadi.
"Mangrove Volunteers Day" yang merupakan rangkaian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia ini melibatkan sekitar 300 sukarelawan yang terdiri dari jajaran pemimpin dan perwakilan mitra dunia, MERA serta YKAN.
Baca juga: Wisata murah ekowisata mangrove DKI Jakarta
Hadir pula dalam kegiatan ini, Nature Ambassador YKAN, yakni Richard Kyle dan Wolftank yang terdiri dari Ariyo Wahab, Tyo Nugros, Noey Jeje, dan Kin Aulia.
Dalam kesempatan ini, mereka turut menyampaikan pesan pentingnya pelestarian mangrove dan mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini.
Sebagai catatan, Indonesia adalah negara dengan lahan mangrove terbesar di dunia. Luasannya mencakup 75 persen dari total luas mangrove di kawasan Asia Tenggara dan 27 persen dari total mangrove di seluruh dunia.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019