Barometer Perdagangan Barang Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kamis (15/8/2019) menunjukkan bahwa pertumbuhan volume perdagangan barang dagangan dunia kemungkinan akan tetap lemah pada kuartal ketiga tahun ini.Barometer menunjukkan bahwa ekspansi di bawah tren perdagangan barang akan bertahan dalam beberapa bulan mendatang
Barometer, sebelumnya World Trade Outlook Indicator, yang dirilis menunjukkan angka terbaru di 95,7, lebih rendah dari angka yang dirilis sebelumnya, menandakan "bahwa pertumbuhan perdagangan yang lebih kuat belum terlihat," kata WTO.
Indikator perdagangan yang diperbarui menunjukkan pelemahan lebih lanjut dari perdagangan barang ke kuartal ketiga yang pada Mei menunjukkan angka 96,3.
WTO mengatakan bahwa angka terbaru terus turun jauh di bawah nilai dasar 100 untuk indeks yang diganti namanya menjadi barometer.
Barometer ini menampilkan "perombakan desain" menjelang peluncuran Barometer Perdagangan Jasa baru pada September, kata WTO.
"Hilangnya momentum dalam perdagangan barang telah dikonfirmasi di kuartal sebelumnya di mana data resmi tersedia," kata WTO.
Barometer menunjukkan bahwa ekspansi di bawah tren perdagangan barang akan bertahan dalam beberapa bulan mendatang.
Indeks angkutan udara internasional (91,4) dan komponen elektronik (90,7) menunjukkan penyimpangan yang paling substansial dari tren, dengan angka jauh di bawah rilis sebelumnya.
Indeks untuk pesanan ekspor (97,5), produksi dan penjualan mobil (93,5) dan bahan baku pertanian (97,1) semua tetap di bawah tren meskipun mereka menunjukkan beberapa tanda-tanda telah keluar dari posisi terbawah. Hanya indeks untuk pengiriman peti kemas (99,0) yang mendekati nilai awal 100.
Pada Juli, laporan pertengahan tahun Direktur Jenderal WTO, Roberto Azevedo, menggaris bawahi bahwa arus perdagangan terpukul oleh berlanjutnya pembatasan baru menjadi berada pada tingkat tertinggi secara historis antara pertengahan Oktober 2018 dan pertengahan Mei 2019.
"Ketegangan yang mengarah pada hambatan perdagangan yang lebih tinggi dan ketidakpastian yang lebih besar, menimbulkan risiko penurunan signifikan terhadap prakiraan pertumbuhan perdagangan," kata WTO.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019