Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Tahun 2019 di Gedung MPR\DPR\DPD, Jakarta, pada Jumat.
Untuk menjadi pemenang tersebut, maka pencapaian visi besar harus kita percepat dengan meninggalkan cara-cara lama dan beradaptasi dengan cara-cara baru.
"Kita butuh terobosan-terobosan baru untuk menjawab harapan rakyat yang makin meningkat. Kita butuh lompatan-lompatan kemajuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kecintaan rakyat. Kita butuh karya- karya nyata agar Lembaga-Lembaga Negara menjadi institusi yang kuat dan berwibawa," kata dia.
Untuk menjadi kuat, maka Indonesia tidak dapat berjalan sendiri, ego lembaga harus diruntuhkan, sehingga karya-karya baru dapat diciptakan bersama. Joko Widodo menilai ego sektoral yang terkotak-kotak sudah tidak relevan lagi dan harus ditinggalkan, kolaborasi dan sinergi antarlembaga harus ditingkatkan.
Saat ini, kata dia, Indonesia tengah menghadapi tantangan berbeda di dunia berubah dengan sangat cepat. Oleh sebab itu Indonesia harus berani menerima era keterbukaan sejagad itu dan tetap tidak kehilangan kehilangan persatuan dan persaudaraan.
"Era kompetisi antarnegara yang semakin sengit. Akan tetapi, kita tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi. Visi yang sama juga harus hidup dalam kerja kita semua, di semua lembaga negara. Check and balances antarlembaga negara sangat penting, tetapi harus berada dalam bingkai yang sama, satu visi besar Indonesia Maju. Indonesia yang nyaman bagi seluruh anak bangsa, yang sejahtera, yang adil dan makmur, yang dihormati dan disegani oleh bangsa- bangsa lain di dunia," kata dia.
Dalam kesempatan itu juga dia mengingatkan kembali semangat para pejuang kemerdekaan Indonesia, bahwa Indonesia sebagai rumah besar bagi rakyatnya hanya dapat terwujud jika semua pihak mau bersatu untuk mencapai satu tujuan, bersatu untuk maju bergerak di jalan perubahan serta bersatu dengan penuh optimisme menatap masa depan.
"Semangat itulah yang mengantarkan Indonesia menjadi negara yang merdeka , negara yang berdaulat yang berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia," kata dia.
Baca juga: Kenakan jas biru, Presiden Jokowi telah tiba di gedung MPR RI
Baca juga: Sejumlah pejabat negara mulai masuki ruang Sidang Tahunan MPR
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019