"Saya secara spesifik bertanya apakah Facebook menggunakan audio yang diambil dari perangkat mobile untuk memperkaya informasi tentang pengguna. Jawaban empatik Anda adalah tidak," kata Peters dalam surat untuk Zuckerbeg, dikutip dari Reuters, Jumat.
"Jika laporan-laporan tersebut akurat, saya khawatir testimoni Anda di hadapan Kongres tidak lengkap," kata Peters.
Facebook tidak berkomentar atas kabar tersebut.
Dalam surat tersebut, terungkap bahwa Facebook beberapa waktu setelahnya mengirimkan jawaban tertulis untuk Kongres bahwa mereka mengakses audio pengguna ketika pengguna mengaktifkan fitur tertentu untuk layanan Facebook.
Peter menilai Facebook dalam surat tersebut tidak "menjelaskan apa yang dilakukan dengan audio yang diakses dalam keadaan tersebut, tujuan Facebook menggunakan praktik tersebut atau alasan ketidakcocokan testimoni Anda mengenai masalah ini dalam sidang".
Komisi Perlindungan Data Irlandia beberapa waktu lalu menanyakan bagaimana Facebook menangani data transkripsi manual rekaman suara. Komisi sudah memanggil delapan orang dari Facebook, termasuk dua orang dari WhatsApp dan seorang dari Instagram.
"Sama seperti Apple dan Google, kami menghentikan tinjauan audio lebih dari sepekan yang lalu," kata Facebook beberapa hari lalu.
Facebook memiliki tim manusia untuk meninjau audio pribadi dari aplikasi Messenger untuk memperbaiki transkripsi yang dibuat oleh sistem kecerdasan buatan. Facebook menyatakan tidak ada pengguna di Uni Eropa yang terdampak.
Facebook menyamarkan audio tersebut agar identitas individu tidak terungkap dan Facebook tidak pernah mendengarkan mikrofon pengguna tanpa aktivasi eksplisit.
Baca juga: Instagram tambah fitur laporkan hoax
Baca juga: Cara menghindari sensor Facebook di Messenger
Baca juga: Peneliti temukan tiga kelemahan besar WhatsApp
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019