• Beranda
  • Berita
  • Basuki Tjahja Purnama: Menolak Pancasila hengkang dari Indonesia

Basuki Tjahja Purnama: Menolak Pancasila hengkang dari Indonesia

16 Agustus 2019 14:54 WIB
Basuki Tjahja Purnama: Menolak Pancasila hengkang dari Indonesia
Mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya (kiri) saat berada di Kupang, Jumat (16/8). (Antara Foto/ Benny Jahang)

Siapapun yang tidak memiliki jiwa Pancasila agar jangan tinggal di bumi Pancasila."

Mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan apabila masih ada pihak yang menolak ideologi Pancasila maka bukan warga negara yang baik sehingga tidak pantas tinggal di Indonesia.

"Siapapun yang tidak memiliki jiwa Pancasila agar jangan tinggal di bumi Pancasila," kata Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ketika ditemui wartawan usai melakukan pertemuan dengan mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat.

Baca juga: Ahok berdialog dengan tokoh agama dan akademisi di Kupang

Baca juga: Mantan staf Ahok, Ima Mahdiah jadi anggota DPRD DKI

Baca juga: Ahok: Masih banyak yang lebih cocok jadi menteri

Baca juga: Saat Mega bela Ahok di Kongres PDIP


Ahok menegaskan hal itu dalam memaknai peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia tahun 2019.

Menurut dia, cita-cita proklamasi sudah jelas yaitu terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Bagi penyelenggara negara lanjut Ahok, perayaan HUT ke-74 Kemerdekaan RI tahun 2019 harus dimaknai dengan lebih mengerti dalam mengadministrasikan keadilan sosial dengan baik.

"Bagi kita orang biasa harus berdiri demi kebenaran dan keadilan yang berperikemanusiaan. Lima sila Pancasila itu maknanya seperti itu.Jangan menjadi orang yang munafik," kata Ahok.

Menurut dia, jangan menjadikan Pancasila sebagai pemadam kebakaran ketika muncul radikal lalu Pancasila dijadikan tameng untuk mengancam sehingga bagi yang tidak memiliki jiwa Pancasila agar tidak usah tinggal di Indonesia.

"Siapapun yang tidak memiliki jiwa Pancasila agar tidak tinggal di bumi Pancasila karena idelogi Pancasila sudah final," kata Ahok.

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019