Sejumlah sumur bor di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang telah dibangun pemerintah atau pun pihak terkait tidak dapat difungsikan sebagai pemasok sumber air dalam upaya pemadaman kebakaran lahan.Saat ini BPBD juga sedang menggali sumur bor, mengecek air dan memperdalamnya sehingga nanti tidak kehabisan air dan bisa menjadi salah satu sumber air saat pemadaman kebakaran lahan
"Terkait dengan sumur bor yang ada kemungkinan ini kering karena lahan di sekitarnya juga kering," kata Kapolres Palangka Raya, AKBP Timbul RK Siregar didampingi Dandim 1016 Palangka Raya Letkol (Czi) Chandra Adibrata disela upaya pemadaman kebakaran lahan, Jumat.
Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk dapat segera mengevaluasi keberadaan sumur-sumur bor yang ada.
"Saat ini BPBD juga sedang menggali sumur bor, mengecek air dan memperdalamnya sehingga nanti tidak kehabisan air dan bisa menjadi salah satu sumber air saat pemadaman kebakaran lahan," katanya.
Selain karena lahan yang terbakar berupa gambut, kendala yang dihadapi petugas dalam penanggulangan kebakaran lahan ialah sulitnya mendapatkan sumber air.
"Kesulitan kita saat ini ialah air. Maka kita minta batuan kepada PDAM dan PDAM akan terus memasok. Beberapa hidran (sumur bor) yang ada juga sudah kerting. Kita tinggal mengharap bantuan DAM dan helikopter 'water boombing'," katanya.
Pantauan di lapangan menunjukkan kebakaran lahan di lokasi yang berdekatan dengan komplek kantor Pemerintah Kota Palangka Raya dan berada tepat di sisi jalan raya serta berdekatan dengan pemukiman warga itu dilakukan melalui jalur darat dan jalur udara.
Salah satu titik sumur bor yang ada dilokasi tersebut baru diketahui petugas usai rumput yang menutupi hangus dilalap api.
Petugas yang berupaya mengeluarkan air dari tanah melalui sumur bor tersebut tak berhasil. Padahal petugas berupaya mengeluarkan air menggunakan mesin pompa air portabel.
Petugas Damkar, BPK Swakarsa, Instansi Pemerintah Kota, TNI dan Polri berupaya melakukan pemadaman melalui jalur darat menggunakan mobil pemadan dan alat pemadam portabel. Bahkan pihak kepolisian turut menurunkan mobil "water cannon".
Sementara di udara, helikopter water boombing hilir mudik menjatuhkan air di lokasi yang terbakar terutama di wilayah yang tak terjangkau petugas darat.
Masyarakat pun diimbau turut melakukan upaya penanggulangan kebakaran lahan yang saat ini kian masif terjadi di wilayah "Kota Cantik". Yang tidak kalah penting yakni menghindari praktik membakar lahan dengan alasan apapun.
Baca juga: Lahan dekat kantor Pemerintah Kota Palangka Raya terbakar
Baca juga: Asap karhutla dikhawatirkan ganggu aktivitas Bandara Tjilik Riwut
Baca juga: Palangka Raya liburkan sekolah untuk hindari dampak kabut asap
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019