• Beranda
  • Berita
  • Kalteng khawatirkan eksploitasi berlebihan Akar Bajakah

Kalteng khawatirkan eksploitasi berlebihan Akar Bajakah

16 Agustus 2019 18:55 WIB
Kalteng khawatirkan eksploitasi berlebihan Akar Bajakah
Sekda Kalteng Fahrizal Fitri. (Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Karena tanaman itu tidak dilindungi, maka bukan melalui kami. Data sebarannya pun kami tak punya karena bukan ranah kami.

Maraknya pencarian Akar Bajakah yang disebut mampu menyembuhkan penyakit kanker membuat transaksi jual beli salah satu keanekaragaman hayati di Provinsi Kalimantan Tengah itu marak terjadi.

"Kami sudah menyurati pihak terkait. Kami berupaya mengantisipasi adanya eksploitasi yang berlebihan," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Jumat.

Pihaknya juga akan mengoordinasikan hal itu kepada balai karantina setempat. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan tidak teratur, dikhawatirkan memberikan dampak negatif ke depan.

Fahrizal meminta agar semua pihak bersabar, jika perlu menunggu yang sudah memiliki lisensi dan dipatenkan, serta layak dikonsumsi sesuai standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Kemarin, akar bajakah untuk obat kanker hingga konser "Project X" NOAH

Baca juga: Berharap sembuhkan kanker, masyarakat Kalteng berburu akar bajakah


Sementara itu, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan para orang tua anak-anak berprestasi yang berhasil menemukan tanaman berkhasiat tersebut. Informasinya mereka mulai kelelahan, karena harus menemui banyak orang dengan latar belakang berbeda.

"Kami belum ketahui nantinya seperti apa. Mungkin setiap ada yang ingin bertemu dengan mereka jika berkaitan dengan Bajakah, dapat terlebih dulu dikonsultasikan kepada pemerintah. Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Staf BKSDA Kalteng Ettie Tatiana memaparkan Bajakah yang ramai diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir itu tidak termasuk yang dilindungi.

"Karena tanaman itu tidak dilindungi, maka bukan melalui kami. Data sebarannya pun kami tak punya karena bukan ranah kami," katanya.

Kalau akar Bajakah yang diambil masuk dalam kawasan konservasi, maka kondisi itu lebih memungkinkan bagi pihaknya untuk menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, jika di luar kawasan konservasi, dia menilai tentu ada lembaga lainnya yang berwenang.

Diingatkannya, karena Akar Bajakah hidup di alam makasetiap pengangkutan harus meminta izin kepada BKSDA terlebih dulu. Untuk saat ini, pihaknya mengaku tak tahu Akar Bajakah itu dikirimnya melalui apa, jika memang sudah dipasarkan hingga ke luar daerah.*

Baca juga: Pakar: Temuan akar Bajakah melawan sel kanker tahap awal

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019