• Beranda
  • Berita
  • Mendag minta komoditas ekspor ke China harus lebih spesifik

Mendag minta komoditas ekspor ke China harus lebih spesifik

16 Agustus 2019 19:14 WIB
Mendag minta komoditas ekspor ke China harus lebih spesifik
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menghadiri Penyampaian Nota Keuangan di Kompleks DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Jumat. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Misalnya ke China harus komoditas yang tidak diproduksi oleh mereka, komplementer, seperti buah tropis, sarang burung walet, kelapa sawit, batubara, nikel

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta komoditas ekspor ke China, sebagai negara tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk produk nonmigas, harus lebih spesifik.

"Misalnya ke China harus komoditas yang tidak diproduksi oleh mereka, komplementer, seperti buah tropis, sarang burung walet, kelapa sawit, batubara, nikel itu sudah pasti tidak ada di sana," kata Menteri Enggar usai menghadiri Penyampaian Nota Keuangan di Kompleks DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Jumat.

Enggar memaparkan hasil kunjungan kerjanya ke negara Tirai Bambu tersebut beberapa waktu lalu. Pemerintah China, kata dia, bersedia membuka dan memberikan percepatan akses terhadap impor buah-buahan tropis, seperti nanas, manggis, mangga, durian dan alpukat dari Indonesia.

Hanya Vietnam dan Thailand yang menjadi negara pesaing pasar ekspor buah-buahan tropis ke China. Oleh karena itu, potensi ekspor dari komoditas ini masih sangat terbuka.

Selain itu, komoditas ekspor yang diprioritaskan adalah sarang burung walet. Menurut Enggar, Indonesia menjadi negara produsen terbesar dunia untuk komoditas tersebut.

Sarang burung walet menjadi komoditas yang potensial untuk meningkatkan kinerja ekspor produk nonmigas Indonesia, karena nilainya mencapai Rp40 juta per kilogram. Produksi sarang burung walet mencapai 1.700 ton per tahun, namun ekspornya baru mencapai 70 ton.

"Beberapa negara sebagian selundupan dari kita. Kalau bisa kita tingkatkan ekspornya 10 kali lipat saja, sudah bisa mengkonversikan penyelundupan itu menjadi resmi," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa China masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar produk nonmigas asal Indonesia dengan nilai 13,6 miliar dolar AS sepanjang Januari-Juli 2019. Kontribusinya sebesar 15,53 persen dari total ekspor Indonesia.

Menurut BPS, komoditas utama yang diekspor ke negeri tirai bambu itu pada periode tersebut adalah lignit, besi atau baja, dan bubur kertas (pulp).

Baca juga: Sarang burung walet primadona ekspor RI ke China
Baca juga: Pengamat apresiasi upaya hilangkan hambatan ekspor buah ke China
Baca juga: Mendag bertemu Inacham bahas hambatan ekspor ke China

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019