Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy, di Jakarta, Jumat, mengatakan perusahaannya semula memprediksi pasar otomotif Indonesia pada 2019 akan tumbuh lebih baik dibanding pada 2018.
Angka penjualan mobil nasional pada 2018 mencapai 1,1 juta unit dan mencapai 1,157 juta unit pada 2019, atau naik 7 persen.
Selain resesi ekonomi global, Toyota mengatakan penurunan angka penjualan kendaraan pada 2019 juga dipengaruhi faktor "wait and see" dari hasil pemilu 2019.
Baca juga: Penjualan Avanza tumbuh 1.000 per bulan berkat penyegaran awal tahun
"Tapi melihat hasil per semester tahun ini, rasanya (angka penjualan) maksimum berada pada 1,1 juta (unit kendaraan). Kalau (pasar lesu) berlanjut, mungkin berada di bawah (satu juta unit) itu. Mungkin akan ada risiko. Tapi, kami berharap masih berada pada satu juta unit," kata Anton.
Toyota, lanjut Anton, masih optimistis untuk meraih pasar otomotif Indonesia menyusul penurunan angka penjualan mereka pada semester pertama 2019, namun tidak terlalu signifikan.
"Untuk sementara rasanya tidak akan ada dampak terhadap hal-hal yang negatif lah," ujar Anton tentang angka penjualan kendaraan Toyota semester pertama 2019.
Baca juga: Toyota tunggu aturan turunan Perpres mobil listrik
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019