"Terima kasih Presiden, umumkan IKN pindah ke Kalimantan. Walau ada bersit kecewa, kami hormati keputusan ini. Legawa," kata Andi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Jumat.
Ia mewakili pejuang pengusul kajian ilmiah kesiapan-kelayakan Lampung yang termasuk zonasi spasial Sumatera bagian timur jadi alternatif lokasi IKN pusat pemerintahan pengganti DKI Jakarta, mengaku legawa pernyataan presiden tersebut.
Dalam pernyataan sebelumnya, Tim Relawan DKI Lampung akan patuh.
Andi menegaskan, wujud kepatuhan sekaligus kecintaan masa depan republik, pihaknya akan terus kencang memberikan atensi pada resolusi membuncah sejumlah kendala kelemahan-keterbatasan rupabumi risiko tertanggung ekologi Kalimantan.
"Seperti disebut Presiden, IKN adalah simbol identitas sekaligus representasi kemajuan bangsa. Ini wajib jadi sesuatu yang niscaya. Sebab itu kami tetap akan ingatkan semua pihak soal risiko spasial Kalimantan kurun 1-2 abad ke depan, bagian konsekuensi logis sebuah keterpilihan," lugas Andi.
Relawan DKI Lampung berharap, Bappenas segera menyosialisasi dan uji publik kajian IKN secara obyektif agar legitimasi, akuntabel, dan jadi konsensus nasional.
"Ini semata bentuk kepedulian-kecintaan selaku warga negara demi masa depan bangsa yang kita cintai," ujarnya.
Andi juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, Menteri PPN/Kepala Bappenas, caleg DPR/DPD dapil Lampung, Gubernur-Ketua DPRD Lampung, Gubernur se-Sumatera, Bupati/Wali kota-Ketua DPRD kabupaten/kota se-Lampung, 86 rektor PTN/PTS se-Lampung, tokoh nasional/daerah, media massa, serta seluruh rakyat Indonesia pendukung DKI Lampung.
"Tanpa kecuali. Termasuk warga/warganet asal Kalimantan pendukung perjuangan ini. Semoga jadi ladang amal dan ibadah. Dirgahayu ke-74 Republik Indonesia. Salam DKI Lampung, tabikpuun," pungkasnya.
Sebelumnya, meski belum menyebut lokasi spesifik, Presiden menyampaikan IKN pindah ke Kalimantan pada sidang dipimpin Ketua DPD Oesman Sapta Odang.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridha Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan. Ibu kota yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi. Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya," tambah Jokowi.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019